Mohon tunggu...
Maeylani Putri Qarisma
Maeylani Putri Qarisma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Saya merupakan mahasiswi angkatan 2021 dari Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat yang berkuliah di Universitas Negeri Semarang. Saat ini saya sedang berjuang untuk menyelesaikan skripsi saya demi mendapatkan gelar sarjana kesehatan masyarakat. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cuitan tidak jelas yang saya ungkapkan. Semoga ada satu dua hal yang bisa dipetik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Kesehatan Mental Ibu: Ibu Bahagia, Anak Ceria, Stunting Tak Ada!

4 November 2024   15:20 Diperbarui: 4 November 2024   15:25 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam upaya pencegahan stunting pada anak, kesehatan mental ibu memiliki peran penting yang sering kali terabaikan. Berangkat dari keprihatinan ini, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengadakan program sosialisasi di Padukuhan Pringgolayan, Kalurahan Banguntapan, untuk meningkatkan pemahaman para ibu tentang pentingnya kesehatan mental. Sosialisasi ini menargetkan ibu hamil dan ibu balita sebagai kelompok yang membutuhkan dukungan khusus dalam menjaga kesehatan mental mereka.

Program sosialisasi yang dilaksanakan pada 12 Oktober 2024 ini menggunakan media buku berjudul "Memahami Kesehatan Mental Ibu." Buku ini memuat berbagai informasi penting seperti definisi, gejala, dampak, dan faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan mental ibu. Selain itu, buku ini juga mengulas tentang baby blues serta cara-cara mengurangi stres, sekaligus dilengkapi dengan lembar pemantauan yang bisa digunakan oleh ibu untuk memantau kondisi mental mereka secara mandiri.

Kegiatan intervensi ini dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama berupa sosialisasi langsung yang disampaikan oleh mahasiswa pada 12 Oktober di PAUD Amanah, Padukuhan Pringgolayan. Tahap berikutnya, buku edukasi dibagikan dalam rapat PKK pada 15 Oktober, serta dilakukan kunjungan ke rumah-rumah kepada ibu hamil yang tidak dapat mengikuti sosialisasi. Sosialisasi ini diikuti oleh 12 ibu, baik yang sedang hamil maupun ibu dengan balita.

Kegiatan PKK Padukuhan Pringgolayan (Dokpri)
Kegiatan PKK Padukuhan Pringgolayan (Dokpri)

Untuk mengukur efektivitas sosialisasi ini, mahasiswa melakukan evaluasi dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test pada ibu yang berpartisipasi. Data ini digunakan untuk menilai perubahan pengetahuan dan persepsi ibu terkait kesehatan mental sebelum dan setelah sosialisasi. Program ini diharapkan dapat memberikan peningkatan pengetahuan dan persepsi ibu dalam menjaga kesehatan mental mereka sehingga mereka lebih siap mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.

Sebagai tindak lanjut, mahasiswa Unnes akan berkoordinasi dengan kader posyandu dan pihak Padukuhan Pringgolayan untuk memastikan keberlanjutan edukasi ini. Rencana pemantauan kondisi mental ibu juga diharapkan dapat dilaksanakan secara berkala dengan memanfaatkan buku panduan yang telah diberikan.

Dengan adanya sosialisasi ini, mahasiswa Unnes berharap dapat mendorong para ibu untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan mental sebagai langkah awal dalam mendukung tumbuh kembang anak yang sehat dan optimal. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk melakukan langkah serupa dalam upaya pencegahan stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun