Mohon tunggu...
Maesaroh_esa
Maesaroh_esa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sangat tertarik dengan dunia kepenulisan, memiliki kemampuan yang cukup baik dalam public speaking dan semangat untuk mencoba hal-hal baru yang positif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hari Ayah Nasional: Indonesia Menduduki Peringkat Ketiga Fatherless

5 Desember 2024   19:11 Diperbarui: 5 Desember 2024   19:17 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Selamat Hari Ayah untuk seluruh Ayah yang ada di muka bumi ini. Teman-teman pasti taukan kalau setiap tanggal 12 November selalu diperingati sebagai Hari Ayah Nasional? Biasanya remaja-remaja kaya kita ini pasti langsung masukin foto kecil sama ayah dan di post di Instagram dengan ungkapan sayang dan ucapan terima kasih untuk ayah tercinta. Tapi jarang banget nih ada yang berani ngungkapin secara langsung ke ayahnya, benar ngga sih teman-teman semua?

   Tapi, kalian tau ngga sih? Faktanya, Indonesia berada di urutan ketiga sebagai Negara fatherless di dunia loh!


        Fatherless merupakan ketiadaan peran atau figur seorang ayah dalam kehidupan perkembangan anak (Rachmanulia & Dewi, 2023). Ketiadaan peran atau figur ayah dapat diakibatkan oleh perceraian orang tua atau sudah dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal ini tentunya dapat meninggalkan luka yang sangat dalam bagi setiap anak hingga dapat mempengaruhi psikologis seorang anak. Ketiadaan figur seorang ayah dapat mempengaruhi perkembangan psikologis seorang anak bahkan berdampak pada rendahnya harga diri (self-esteem) anak, terkhususnya bagi anak perempuan (Rahayu et al., 2024). Rendahnya self esteem pada anak perempuan hadir karena tidak adanya figur ayah yang menemani dan memberikan dukungan penuh dalam masa mencari jati dirinya. Dukungan penuh dari ayah merupakan hal yang sangat penting yang memang seharusnya dimiliki oleh setiap anak. Sayangnya ngga semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk hidup bersama figur seorang ayah dalam hidupnya. Makanya ngga jarang beberapa dari kita yang ngga memiliki figur seorang Ayah selalu merasa kesepian dan selalu berusaha mencari sosok pasangan yang dapat menggantikan kehadiran sosok Ayah di dalam hidupnya (Kinanti & Rahmadanti, 2023). Padahal, Ayah merupakan cinta pertama untuk anak perempuannya dan tentu perannya tidak akan bisa digantikan oleh siapa pun.  

        Untuk teman-teman semua yang masih memiliki figur Ayah, jangan lupa untuk selalu merayakan Hari Ayah dengan menggunakan bahasa cinta kalian ya! Berikut ini beberapa hal yang teman-teman semua bisa lakukan sesuai dengan bahasa cinta atau love language kalian untuk Ayah tercinta saat peringatan Hari Ayah.

1. Word of Affirmation : mengungkapkan rasa sayang dan rasa terima kasih untuk ayah, baik secara langsung atau melalui surat. Contoh sederhananya, "Aku sayang banget sama ayah, terima kasih ya ayah udah jadi ayah yang baik buat aku. I love you ayah!" aku yakin banget dengan ungkapan seperti ini Ayah kalian pasti akan sangat terharu.

2. Recieving Gift : menyiapkan hadiah terbaik untuk Ayah, sesederhana pakaian atau bahkan barang yang kalian buat sendiri. Ayah kalian pasti seneng banget deh dikasih hadiah yang kalian buat sendiri.

3. Acts of Service : memasak makanan kesukaan Ayah. Ayah kalian pasti bahagia banget kalau dimasakin sama anak tersayangnya.

4. Quality Time : nonton film favorite bareng ayah atau membuat kue bareng sama ayah di rumah. Pasti seru banget nih nonton bareng film favorite diteminin Ayah, atau bahkan bikin kue bareng ayah.

5. Physical touch : peluk erat sosok ayah tercinta kalian. Sobat Yorta pasti nyaman bangetkan kalau dipeluk sama Ayah? Kalau yang ini sih ngga harus nunggu hari Ayah untuk dilakuin.

Daftar Pustaka 

Kinanti, B., & Rahmadanti, L. (2023). Fenomena Fatherless dan Dampaknya terhadap Toxic Relationship Pasangan: Kajian Deskriptif melalui Sudut Pandang Remaja. Prosiding Konferensi Mahasiswa Psikologi Indonesia, 4, 1--9. https://prosiding.collabryzk.com/index.php/kmpi/article/view/4  

Rachmanulia, N., & Dewi, K. S. (2023). Dinamika Psikologis Pada Anak Perempuan dengan Fatherless di Usia Dewasa Awal: Studi Fenomenologis. Prosiding Konferensi Mahasiswa Psikologi Indonesia, 4, 88--98. 

Rahayu, Wahyuni, & Anggariani. (2024). Dampak Fatherless Terhadap Anak Perempuan (Studi Kasus Mahasiswi UIN Alauddin Makassar). Jurnal Macora, 3(1), 131. https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/31?from=1&to=34

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun