Â
3. Penerapan biologi dalam bidang pengolahan Makanan
   Penelitian di bidang teknologi nano yang berkembang pesat dalam dekade terakhir merupakan tantangan dan peluang bagi Indonesia untuk ikut berperan dalam pasar dunia. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji prospek penerapan teknologi nano, khususnya pada bidang pertanian dan pengolahan pangan. Kajian dilakukan melalui studi pustaka yang relevan dengan penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi nano, khususnya pada bidang pertanian dan pengolahan pangan di Indonesia. Hasil pengkajian menunjukkan teknologi nano mempunyai prospek yang cerah untuk diterapkan di Indonesia, namun penelitian, pengembangan, dan penerapannya di Indonesia berkembang lambat dan lebih terfokus pada bidang selain pertanian dan pengolahan pangan, seperti elektronik, energi, kedokteran, dan farmasi. Hambatan perkembangan teknologi nano di Indonesia antara lain ;
- Fasilitas (sarana dan prasarana) teknologi nano yang kurang memadai dan tersebar di sejumlah institusi;Â
- Kurangnya sinergisme antarlembaga riset teknologi nano;Â
- Sumber daya manusia (SDM) yang kurang mendukung;Â
  Anggaran yang kurang memadai. Sejumlah studi mengungkapkan penerapan teknologi nano pada bidang pertanian dan pengolahan pangan di Indonesia, seperti pupuk, antioksidan, pengawet makanan, fortifikasi, pangan fungsional, nutrasetikal, dan kemasan pintar. Dalam rangka mendorong penerapan teknologi nano pada agroindustri nasional maka peningkatan penguasaan teknologi nano di bidang pertanian perlu terus diupayakan dan dapat ditempuh melalui;
- Membangun jaringan riset teknologi nano pada lingkup nasional
- Sosialisasi teknologi nano dan potensi pemanfaatannya di bidang pertanian
- Memperkuat SDM teknologi nano
- Mengembangkan sinergi penelitian teknologi nano
- Mengembangkan tata kelola penelitian teknologi nano pada lingkup Badan Litbang Pertanian
- Menetapkan prioritas penelitian teknologi nanoÂ
- Mengembangkan kerja sama dengan pihak swasta
4. Penerapan biologi dalam bidang kehutanan
Biologi memiliki banyak penerapan dalam bidang kehutanan, di antaranya:
- Inventarisasi karbon hutan
Mengukur jumlah karbon yang tersimpan di hutan dan memantaunya untuk membantu pengelolaan hutan yang berkelanjutan
- Bioteknologi hutan
Mengembangkan tanaman dan teknologi untuk mempercepat pemulihan hutan yang rusak dan meningkatkan produktivitas hutan.
- Biologi hutan
Mempelajari proses biologis dasar yang memengaruhi perkembangan dan fungsi hutan, sehingga dapat menghasilkan dan memelihara hutan yang sehat dan produktif.
- Konservasi hutan
Memahami ekosistem hutan, termasuk keanekaragaman hayati, peran dalam menyerap karbon, dan menjaga siklus hidrologi. Hasil penelitian biologi dapat digunakan untuk membentuk kawasan konservasi, mengelola hutan berkelanjutan, dan melakukan reboisasi dan restorasi ekosistem.
Biologi juga memiliki peran dalam bidang lain, seperti:
- Pertanian, untuk menghasilkan bibit unggul dan membantu petani mengelola tanaman dan lahan
- Perikanan, sebagai dasar pengetahuan untuk pembudidayaan ikan dan hewan laut lain.