Mohon tunggu...
Maerina Hutafea
Maerina Hutafea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang mahasiswi

Hobi saya adalah bermain volly ,makan ,dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Emotional Intelligence menurut Daniel Goleman

14 November 2024   05:59 Diperbarui: 14 November 2024   08:00 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

emotional intelligence menurut Daniel Goleman 
Daniel Goleman, seorang psikolog dan penulis terkenal, mempopulerkan konsep kecerdasan emosional (emotional Intelligence atau EI) melalui bukunya yang terbit pada tahun 1995, yaitu , Emotional Intelligence. Menurut Goleman, kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan menggunakan emosi secara efektif dalam dirinya sendiri maupun orang lain.Goleman menyatakan bahwa kecerdasan emosional berperan penting dalam kesuksesan seseorang, bahkan sering kali lebih penting dibandingkan kecerdasan intelektual (IQ). Goleman mengklasifikasikan kecerdasan emosional ke dalam lima komponen utama yaitu :Kesadaran diri, Pengaturan diri, Motivasi, Empati, dan  Keterampilan sosial.

 

Daniel Goleman, dalam bukunya Emotional Intelligence, mengidentifikasi lima komponen utama kecerdasan emosional (EQ), yang penting untuk kesuksesan pribadi dan profesional. Berikut adalah lima komponen tersebut:

 1.Kesadaran Diri (Self-Awareness)
 Kesadaran diri yaitu Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi sendiri. Individu dengan kesadaran diri yang tinggi dapat mengidentifikasi perasaan mereka, serta memahami dampak dari emosi tersebut terhadap pemikiran dan perilaku mereka.

 2.Pengelolaan Diri(Self-Regulation)
 Pengelolaan diri yatu Kemampuan untuk mengendalikan dan mengelola emosi, terutama dalam situasi yang penuh tekanan atau ketika menghadapi stres. Ini melibatkan pengendalian impuls, berpikir sebelum bertindak, dan menjaga ketenangan meskipun berada dalam situasi sulit.

 3.Motivasi Diri (Motivation)
 Motivasi yaitu Kemampuan untuk memiliki dorongan internal yang kuat untuk mencapai tujuan, bahkan ketika menghadapi kesulitan atau kegagalan. Individu yang memiliki motivasi diri yang tinggi cenderung memiliki tingkat komitmen yang lebih kuat terhadap tugas mereka.

 4.Empati (Empathy)
 Empati yaitu Kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Empati membantu seseorang untuk membangun hubungan yang lebih baik, karena mereka dapat mengidentifikasi dan merespons emosi orang lain dengan cara yang penuh pengertian.

 5.Keterampilan Sosial (Social Skills)
 Keterampilan sosial yaitu Kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dengan orang lain. Ini termasuk keterampilan komunikasi yang efektif, kemampuan untuk bekerja dalam tim, serta kemampuan untuk menyelesaikan konflik secara konstruktif.

Kelima komponen ini saling terkait dan bersama-sama membentuk kecerdasan emosional yang dapat memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan dirinya sendiri dan orang lain.
 Menurut   Daniel        Goleman (2009: 411), emosi Merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Misalnya emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis. Berdasarkan pendapat diatas ternyata emosi yang kita pahami selama ini cukup salah dimana kita berpendapat bahawa emosi selalu erat dengan marah, karena ketika emosi timbul gejala-gejala yang tampak dari kita selalu marah-marah dan perbuatan lain yang kurang mengenakan.

Emosi merupakan aspek yang penting dimiliki oleh setiap manusia sebagai penyeimbang dalam kehidupan, banyangkan bangaimana menderitanya ketika seseorang tertimpa musibah tapi tak tahu bagaimana cara mengungkapkannya, atau ketika seseorang dihadapkan dengan masalah tetapi tak tahu bagaimana harus mengkondisikannya. Emosi yang dimiliki oleh setiap orang tetapi memiliki niat yang sepaket juga dengan tahu cara pengendaliannya. Daniel Goleman (2009:411) mengemukakan beberapa macam emosi, yaitu:

1.Amarah : beringas,mengamuk, benci, engkel, kesal hati.
2.Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mencintai diri, putus asa.
3.Rasa takut : cemas, gelisah, khawatir, was-was, merasa takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri.
4.Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, senang, terhibur, bangga.
5.Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih.
6.Terkejut : terkesiap, terkejut, takjub.
7.Jengkel : hina, jelek, muak, mual, tidak suka.
8.Malu: malu hati, kesal.

Ada beberapa faktor-faktor yang dapat memepengaruhi kecerdasan emosi pada diri seseorang, antara lain:

1. Faktor Bawaan

Kecerdasan emosional seseorang dapat ditingkatkan melalui mempelajarinya kapan saja dari kehidupannya. Namun ada emosi yang bersifat bawaan genetik, dimana bawaan itu sudah menjadi kebiasaan seseorang secara kodrati, misalnya sifat mudah marah dan pemalu. Sifat-sifat tersebut merupakan petunjuk emosional yang disebut temperamen.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan ini dibedakan menjadi dua yaitu keluarga dan masyarakat, dimana keluarga atau peran orang tua yang memberikan pola pengasuhan yang baik serta memusatkan perhatian terhadap aspek emosi pada anak. Sedangkan cara berinteraksi di masyarakat tidak kalah pentingnya dalam membentuk kecerdasan emosi seseorang, dengan berkomunikasi dan interaksi yang positif akan memberikan dampak yang maksimal. Masyarakat disini termasuk juga lembaga pendidikan yaitu Sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun