Terkadang kita suka bingung mencari makanan yang lezat di lidah dengan membayangkan barmacam-macam makanan dalam khayalan padahal semua itu hanya ilusi semata yang belum tentu sesuai ekspektasi.
Pernah suatu ketika saya menginginkan makanan kesukaan saya salah satunya makan tekwan khas kota Musi selain pempeknya yang terkenal makyus. Biasanya tekwan sangat lezat bila ditaburi cuka pempek dijamin nagih.Â
Biasanya saya kalau mau menikmati makanan khas kota Musi yang super lezat di daerah Kelapa Gading karena masih tinggal disekitaran sana, kalau untuk sekarang ini bila sengaja-ngaja kesana cuma buang waktu dan tenaga jauh dan macetnya luar biasa dari ujung Jakarta ke ujung Jakarta, kecuali mungkin sedang ada tujuan penting berkunjung kewilayah sana bisa saja menyempatkan singgah.
Suatu ketika dapatlah satu tempat yang menyediakan menu ini dan rasanya tidak mengecewakan di lidah di sekitaran tak jauh dari tempat kerja.
Ketika rasa rindu menikmati tekwan lagi jauh pun dari rumah saya coba mengunjungi, butuh waktu sampai kurang dari satu jam untuk sampai di tujuan. Apa yang saya inginkan pun dipesan, terkejut ketika makan disuapan pertama "kok tak seperti waktu pertama kali saya berkunjung yaa sangat terasa lezat" pikir saya, tak harus jauh-jauh ke Kelapa Gading bila disini ada yang lezat, eeeh ternyata kunjungan yang kedua ini membuat saya kapok datang lagi.
Seringnya mengalami hal tersebut jadi membuat saya merenung sejenak bila ingin makan sesuatu yang saya inginkan mending buat sendiri di rumah mencari dan mengolah bahan-bahan yang sudah tersedia saja tak usah dibikin ribet.
Nah kebetulan kali ini yang terlihat hanya bahan-bahan yang tersedia dominan bahan rempah seperti kunir/kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah, kencur membuat saya teringat makan bareng dirumah adik disuguhi ikan pesmol, lalapan dan sambal rempah waaah lezatnya serasa masih dilidah.
Tak pikir panjang langsung dieksekusi, bahan-bahan rempah tersebut langsung dibersihkan kemudian diulek halus ditambahkan sejumput garam dan penyedap kemudian ditaburi minyak panas.Â
Sedikit berbeda cara membuat yang saya lakukan dengan yang adik saya lakukan ia memasaknya seperti sambal goreng sampai wangi sedangkan cara saya seperti membuat sambal ayam geprek matah.
Sambal yang sudah dibuat untuk menemani sayur bening/manis jagung muda (putren) dan goreng ikan asin. Sangat nikmat di lidah dan mengenyangkan bikin nambah he he he
Lezat dan nikmat kan tak harus mahal yang penting halalan toyiban.
Itulah sedikit kisah dari hal yang tak sesuai harapan menjadi tetap indah dan nikmat pada akhirnya.
Kuncinya bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki, kenikmatan itu akan hadir menyertai. Berbeda dengan tanpa disyukuri dan dinikmati selejat apapun makanan di depan mata bila hati tak menerima semua terasa hambar dan tak nikmat.
Jakarta, 12 Agustus 2023 15.26
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H