Pagiku disambut hujan
Terhenyak ku dibuatnya
Sontak kuterjaga dan memuji Tuhan
Mohon perlindungan sang Pencipta hujan
Begitu derasnya berjatuhan diatap rumahku
Rasa takut menyelimutiÂ
Terbayang hal-hal yang tak diinginkan
Atap yang terus ditumpahi air bah
Membuatku takut mengapa-ngapa
Setelah jiwaku mulai tenangÂ
Dibalik dzikir dan lincahnya air menari diatas genting diiringi gelegar halilintar
Ku bangkit pastikan air tak meluap dan merendamku
Rasa takut masih menyisa
Ku panjatkan puji puja
Memohon keselamatan
Tak terjadi apa-apa
Hanya air singgah hendak menuju rumahnya
Sayang rumahnya sudah banyak menjadi tembok-tembok beton
Hingga ia tak punya tempat berwadah
Serapan air yang minim
Ruang lingkup nan sempit
Membuat air tak punya celah dibalik beton-beton
Membuat ia bertebaran didaratan rendah
Dan rumah-rumah tua
Hingga ia selalu mampir dirumah tua kami
Jakarta, 02.03.2023Â 08.18 am
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H