Diam...
Seribu bahasa ia terdiam
Entah apa gerangan yang membuatnya terdiam
Ia yang menempati posisi
Namun tetap tak nampak bahagia
Apa gerangan yang ia inginkan?
Diam...
Ia terus terdiam
Walau sudah ku sapa dengan lembut dan senyumanÂ
Namun ia tetap terdiam dan memalingkan wajah
Seakan tak mau melihatÂ
Seakan ia tak mengenal dan tak mau dikenal
Diam...
Dan terus terdiam
Seakan tak butuh kawan
Padahal kita pernah bekerja sama dalam tim
Kecemburuan menghempaskan logika
Keegoan mengikis nurani
Diam
Diam seribu bahasa
Seakan ia tak butuh kawan
Ia tak mampu membedakanÂ
Mana kawan yang menguntungkanÂ
Dengan kawan yang menjerumuskan
Diam...
Dan terus terdiam
Seakan tak butuh kawan
Ia akan menyadari
Bila semuanya telah terjadi
Ia akan menyesali dan meratapi
Diam...
Dan teruslah terdiam
Sampai kapan?
Diam hanya akan membutakan logika
Hingga kau butuhkan info penting
Akibat diam tak dapatkan apa-apa
Diam..
Dan teruslah terdiam
Waktu akan bicara
Kau tak dapatkan apa-apa
Dari kawan-kawan sekelilingmu
Engkau buta info
Dan tak tahu bagaimana mendapatkannya
Diam...
Dan terus terdiam
Seakan tak butuh kawan
Sekarangpun engkau tak tahu
Bagaimana cara membuka sesuatu dan mendapatkannya
Keangkuhan dan kesombongan menguasaimu hingga menghancurkan logika dan kehilangan banyak kawan
Diam...
Dan terus terdiam
Kami menyapa engkau tetap abaikan
Diam tak selamanya emas
Sikapmu hanya akan membunuhmu pelan-pelan
Membunuh persahabatan dan segala pintu keberuntungan
Jakarta, 24 November 2022
By. Maesa Mae 04.20 am
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI