Tapi tetap hati-hati yaa bagi kaum hawa yang suka senyum dengan siapapun terkadang ada saja lelaki genit yang suka menggoda tak peduli tempat dan tak peduli siapa yang digoda.Â
Penulis sering mengalami hal ini semenjak masih remaja ketika masih duduk dikursi sekolah tingkat pertama sampai sekarang, bahkan mungkin semenjak bayi hi hi hi... karena ketika kecilpun sering dicari-cari atau dikejar-kejar penggemar balita hee..apa mungkin bawan lahir mungkin yaa? Ha ha ha... kidiiing.
Baru-baru kemaren tiga hari lalu  penulis mau ke sekolah menggunakan kendaraan umum Jaklingko ketika naik hanya ada 3 orang penumpang didalamnya, tak banyak cakap langsung naik dan cari tempat di sebelah kanan di kursi panjang, kebetulan yang sejajar dengan penulis seorang lelaki.Â
Entah apa awalnya yang membuat kami bercakap antara penumpang dengan pak sopir dan penumpang lainnya, hal ini bukan hal yang asing bagi penulis bila berbagi atau bercerita dengan siapapun selama masih dalam batasan wajar seputar wawasan, pengetahuan atau keilmuan.
Sayangnya ternyata ada saja oknum yang extrim lebih memperhatikan secara detil lawan bicara, entah terpesona atau bagaimana penumpang yang sejajar dengan penulis tak etis bertanya tentang status, anak berapa, tempat tinggal dimana, ini sungguh pertanyaan-pertanyaan yang tidak etis untuk diutarakan sangat tak patut dilakukan oleh siapapun terhadap lawan bicara yang baru dikenal selewatan dijalanan (tak sopan).
Semua pertanyaan yang sifatnya pribadi dan bagi orang yang baru atau bagi orang yang kenal selewatan tak perlu dijawab, dan lebih tak eloknya lagi ia minta bersalaman (jabat tangan) dengan penulis ketika ia mau turun "yaa ampuun ini orang tak lihat apa ya aku pakai kostum apa?" Gumam batin penulis sambil membalas salam dengan meletakan kedua tangan dihadapan dagu membalas dengan salim jauh "eeh iya... maaf" Orang itu dengan senyuman tersipu malu dan segera turun angkat kaki.
Ada dua kemungkinan orang ini bersikap, pertama bisa saja tes orang yang sedang diajak bicara atau kedua ia benar-benar tak tahu hukum dalam ajaran Islam dan tak punya etitud (adab), padahal ia sendiri berpakaian layaknya seorang muslim namun sayangnya tak seperti seorang muslim dalam berprilaku, penulis merasa miris jika melihat muslim seperti ini, mereka menjadi bagian yang tak mengindahkan Islam.
2. Makan Sayuran dan Buah-buahan
Naah biasanya orang yang biasa atau suka konsumsi buah dan sayuran nampak lebih 'awet muda' dibandingkan orang-orang yang penyuka tepung atau penyuka makanan instant apalagi yang senang konsumsi soft dring mereka akan lebih nampak lebih boros dari usianya he he maaf yaa tak bermaksud "..." yaa memang begitu adanya.
3. Jangan Setres
Yang ketiga jangan setres bila kita sedang dihadapkan dengan banyak persoalan atau banyak pekerjaan, setiap orang pasti memiliki masalahnya masing-masing namun mereka tak bernarasi, hanya saja bagaimana cara kita menyikapinya.Â