Mohon tunggu...
Maesa Mae
Maesa Mae Mohon Tunggu... Guru - Sensei

Buku: Metode Hebat Abad 21; Aktivasi Otak ala Berhitung Cepat diluar Kepala, KA21BDS melejitkan otak belajar dalam waktu 19 hari mengaktifkan otak kiri dan otak kanan menjadikan manusia mampu berhitung cepat secepat kalkulator. Buku Puisi Akrostik: 45 Lu'luatul Hub (Mutiara Cinta) Dan lebih dari 20 buku Antologi sudah terbit.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menghadiri Pernikahan Maryam dan Sya'ban

7 November 2022   01:53 Diperbarui: 7 November 2022   01:55 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu, 5 November 2022 pagi setelah selesai ibadah subuh segera bergegas menyiapkan sarapan pagi dan mempersiapkan untuk bekal keluarga yang siap bekerja.

Karena sudah janji dari semalam jadi sesekali saya melihat kabar di WA siapa tahu sobat mengabari.

Beberapa pesan chat masuk salah satunya dari Bu Kanjeng, segera saya buka karena masih ada urusan naskah yang sedang diproses untuk segera terbit. 

Efek ngantuk yang menyerang kemaren malamnya naskah yang seharusnya segera dikirim kelupaan tak segera terkirim efek terjeda kantuk dan aktifitas dihari ini paginya sibuk masak.

Naah pagi inilah beliau mengingatkan ulang "Naskah sudah selesai direview blm?" 

"Sebentar bunda saya selesaikan masak dulu, semalam mau tak kirim ketiduran sudah ngantuk berat " jawabku.

Bagai sengatan listrik chat Bu Kanjeng membuatku sepontan buka leptop walau sesekali kutinggal untuk menyelesaikan urusan dapur.

Kalau sudah buka naskah kebiasan klasik adalah membaca ulang dari awal, walaupun itu sudah berulangkali dibaca, ada saja yang ketemu yang harus ditambahkan.

Ternyata masih ada saja yang tertinggal yaitu salah satu dari sekian puisi masih ada yang harus dilengkapi gambar, agar tak terlihat timpang dengan yang lainnya.

Alhamdulillaah akhirnya naskah itupun selesai diedit dan segera saya kirim ke Bu Kanjeng.

Dua tugas pekerjaan kegiatan pagi ini sudah terselesaikan dan lanjut kerencana agenda berikutnya menghadiri pernikahan mbak Maryan dan mas Sya'ban.

Karena agenda ada perubahan yang seharusnya berangkat awal terjeda naskah yang harus segera terkirim sehingga rencana awal mau nyetrika sebelum menghadiri acara pernikahan pun tertunda dan hadir ke acara pun datang terlambat tidak hadir diacara sakral inti acara "akad nikah"

Sungguh sangat disayangkan tak dapat hadir tepat waktu, itulah kita manusia hanya dapat berencana hakikatnya rencana Allah lah yang berperan aktif dan nyata.

Mohon maaf yaa mbak Maryam dan mas Sya'ban kami tak menghadiri di moment pentingnya , tepat acara akad nikah selesai kami baru sampai depan mesjid dikabarkan teman "baru saja selesai mbak akadnya", "yaa..sayang sekali.. alhamdulillah lancar kan?" tanyaku "iya mbak alhamdulillaah lancar.." "silahkan masuk mbak tapi isi buku tamu dan ambil snacknya dulu mbak" "iya terima kasih" jawabku singkat.

Kemudian aku tulis namaku dan temanku sekalian tanda kita hadir diacara (biasa kalau menghadiri acara komunitas kajian selalu sepaket he he he).

Kami segera masuk dan berbaur dengan teman-teman yang sudah hadir lebih awal berucap salam sapa sampai berpelukan saking lamanya tak bertemu dengan teman-teman kajian neberapa pekan membuat rindu membuncah 

Kami menghadiri acara sudah masuk moment nasihat pernikahan kemudian dilanjutkan ke acara foto-foto, ada keunikan, kelucuan-kelucuan yang menghibur hadirin membuat kita tersipu dan senyum-senyum

Mempelai wanita dan pria mungkin karena tidak ada gladi resik jadi menghibur hadirin...malu-malu gimana gitu yaa..he he langkahnya cepet-cepet bener tak seperti kebanyakan pengantin jalan pelan-pelan diatur, naah moment-moment seperti ini lah yang seru pertemuan pasangan yang masih malu-malu tapi mauu...he he he...

Alhamdulillah kamipun turut berfoto ria bersama teman-teman akhwat (wanita) 

Oo iya kompasiner acara pernikahan ini secara Islamic jadi antara akhwat dan ikhwan terpisah yaa... ada sekat diantara kita hanya di moment tertentu penganyin dipersatukan bersama seperti duduk bersanding ketika dimulai akad nikah dan momet setelah akad berfoto bersama keluarga inti jadi tidak ada momet penganyin lengkap berfoto dengan akhwat-akhwat atau pasangan pengantin dengan ikhwan-ikhwan.

Elegant dalam kesederhanaan itulah moment penting acara ini, pernikahan tak harus mewah yang utama adalah rukun dan syarat pernikahan terpenuhi.

Dalam ajaran Islam untuk mempersatukan dua insan sejoli untuk mengarungi mahligai kekehidupan rumah tangga tidak dipersulit yang penting dipersiapkan bekal untuk mengarungi bahtera lautan luas kehidupan dengan ilmu dan pengetahuan sesuai ajaran yang diperintahkan sang Khaliq insya Allah sekencang apapun badai menerpa jika pasangan sama-sama kuat dalam berpegsng teguh pengharapan, penghambaan semua karena Lillah akan terlewati masa-masa sulit itu. 

"Karena lautan samudra yang luas tak selamanya tenang"

Kesederhanaan yang ditampakan tak ada bunga-bunga menghiasi kecuali yang berada digenggaman mempelai wanita, uniknya tetap tidak mengurangi keindahan dan kebahagiaan acara berlangsung, seperti layaknya menghadiri kondangan pada umumnya. Inilah indahnya dalam kesederhanaan yang memukau

Tampak bersih dan nyaman, konsumsi pun sudah didesain sedemikian rupa dalam kotak-kotak cantik jadi tak hawatir berceceran dan berantakan semua sama mendapatkan bagiannya.

Alhamdulillaah acara berjalan lancar, bahagia dan sangat menyenangkan

Para panitia menjalankan tugasnya dengan sangat baik  kondisi mesjid yang rapi dan bersih dikembalikan seperti semula, dan memang yang mempunyai hajat pun mendesain begitu rupa agar tak menyulitkan banyaknpihak, sungguh luar biasa menakjubkan "kemewahan dalam kesederhanaan".

Insya Allah langgeng dan bahagia ya mbak Maryam dan mas Sya'ban jika patokan pernikahan tujuannya "Lillah" semoga Allah mudahkan dalam mengarungi bahtera kehidupan bersama seiya sekata Lillah sehingga dipersatukan kembali di surga-Nya kelak Insya Allah aamiin aamiin aamiin yaa robbal aalamiin 

Jakarta, 5 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun