Mengapa jamur itu bisa tumbuh di rumah? Jika kita lihat, bukankah mereka adalah orang yang sangat berkecukupan meskipun rumah yang dihuni adalah rumah sederhana.
Siapa sangka dibalik rumah sederhana tersebut pemiliknya adalah orang yang sangat berkecukupan dan memiliki asset dimana-mana.
Tapi... mengapa mereka bisa tidak menyadari ada jamur yang tumbuh di rumahnya?
Aku  yakin pemilik rumah sederhana itu  adalah orang pemalas. 25 tahun rumah itu sudah dihuni  namun ia jarang sekali memegang  sapu hanya untuk membersihkan rumah sederhana yang katanya adalah rumah tercintanya.
Ia memang tinggal dengan perasaan bahagia di rumah itu. Namun tanpa sadar ia juga telah membahayakan dirinya sendiri karena sangat jarang memberihkan rumahnya.
"Aku telah lelah berjuang, sejak aku di dalam kandungan orang tuaku sudah bekerja keras dan aku sudah merasakan perjuangan itu. Aku sudah biasa hidup susah dan jauh dari orang tuaku." Dengan perasaan yang sangat bersar ia mengatakan bahwa ia telah lelah menghadapi perjuangannya sejak dari dalam kandungan.
Aku hanya terdiam dengan otakku yang sangat penuh akan pikiran-pikiran yang menggangguku. Aku selalu berpikir "mengapa jamur yang tumbuh dapat berkata bahwa ia telah lelah berjuang" Â lantas apakah itu menjadi alasannya sekarang untuk menutup mata dan menikmati hidupnya yang tiada arti?
Aku kerap kali melihat jamur itu menangis karena ia merindukan rumah sederhana dengan penuh kasih sayang  dan kehangatan itu.
Jamur selalu berkata bahwa "aku merindukan rumahku, rumah yang selalu mendukungku dan selalu membela segala hal yang aku lakukan. Mereka tidak perduli apa kesalahanku. Jika ada jamur lain yang tumbuh di rumah lain, maka rumahku akan terus memupukku . Aku menganggap bahwa mereka ingin aku segera tumbuh  besar dan beranak pinak tanpa mempertimbangkan bahwa aku adalah hal yang bahaya bagi rumahku."
Bahkan ia tidak perduli apakah rumah yang menjadi inangnya bertumbuh itu nyaman atau malah penghuni rumah tidak ada yang sadar bahwa yang sangat mereka sayangi itu adalah jamur.
Penghuni rumah itu memberikan kesempatan jamur untuk pergi dari rumah dan ternyata jamur itu menurutinya untuk pergi. Jamur pergi untuk mencari ilmu untuk mengurangi keganasannya, tetapi karena rumah yang menjadi inangnya tidak pernah tegas akan sikap dan perilaku si jamur, akhirnya jamur tetap pulang dan tidak ada yang bertambah semakin ganas.