Beberapa orang yang menyatakan hal tersebut salah karena setiap manusia memiliki hak untuk dihargai dan dihormati. Tentu saja setiap manusia pasti menginginkan hal tersebut.
Lalu, apa hubungannya dengan memotret dan memviralkan foto orang yang kita anggap nasibnya kurang beruntung?
Dengan kita memotret dan memviralkan tanpa izin orang yang bersangkutan maka kita dapat dianggap tidak menghormati harkat dan martabat orang tersebut. Terkadang beberapa dari mereka tidak merasa bahagia dengan hal di atas yang kita lakukan.
Contohnya pada orang yang berjualan keripik atau kue di pinggir jalan atau bahkan terkadang di pusat wisata bisa saja mereka adalah orang yang hidup berkecukupan atau bahkan beberapa dari mereka bisa saja tingkat ekonominya di atas kita.
Terkadang kita juga harus berpikir lebih panjang dan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkian yang bisa saja terjadi. Bisa saja mereka yang sedang berjualan dengan pakaian yang kita anggap lusuh, kita anggap kasihan, adalah seorang pengusaha yang sedang memasarkan atau mengenalkan produk usahanya dengan menggunakan pakaian ternyamannya.
Atau beliau adalah salah satu dari sekian banyak orang yang ada dan memiliki banyak waktu luang kemudian beliau berniat untuk menjadi seller dari pedagang lain atau pemilik produk rumahan untuk kemudian beliau jual.
Atau bahkan mereka adalah orang yang memiliki banyak waktu dan ingin membantu pedagang atau orang lain dengan persetujuan antara kedua belah pihaknya.
Jadi, apakah kita tidak boleh berempati dengan orang yang ada di sekitar kita?
Tentu saja boleh. Namun, kita harus membantu juga dengan persetujuan orang yang akan kita bantu. Bahkan kita juga meminta persetujuan kepada keluarganya jika memang memungkinkan.
Dengan begitu, maka setidaknya kita sudah terhindar satu langkah dari permasalahan yang ada karena niat baik kita ingin membantu seseorang.
Sebelum melakukan hal baik, terkadang kita memang harus mempertimbangkan beberapa hal agar kita juga terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan atau bahkan tidak pernah terbayangkan sebelumnya di dalam benak kita.