Mohon tunggu...
maelan azimaaa
maelan azimaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo , Aku Maelan Azima. Aku mahasiswa dari UIN MALIKI MALANG dari Fakultas Ekonomi Prodi Perbankan syari'ah.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

11 November 2024   22:46 Diperbarui: 11 November 2024   22:48 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mengoptimalkan Potensi Manusia

Suatu masyarakat dapat memaksimalkan sumber daya manusianya dengan memberikan akses yang sama kepada perempuan dan laki-laki untuk berpendidikan, berkarir, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Perempuan seringkali dianggap sebagai sumber daya yang terabaikan atau tidak dimanfaatkan dengan baik. Proses pembangunan dapat dipercepat dengan memberi mereka kesempatan yang sama untuk berkontribusi.

Meningkatkan Kesejahteraan Sosial

Kesetaraan gender dikaitkan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Ketika perempuan diberi hak dan kesempatan yang sama dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi, mereka lebih mampu merawat diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Hal ini pada gilirannya berdampak positif pada kesejahteraan anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan.

Pengambilan Keputusan yang Lebih Seimbang

 

Dalam sistem politik, kesetaraan gender dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan demokratis. Partisipasi aktif perempuan dalam politik dan pemerintahan sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan mencerminkan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat. Keberagaman dalam pengambilan keputusan meningkatkan kualitas kebijakan yang dihasilkan.

Tantangan dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender

Meskipun banyak kemajuan telah dicapai dalam meningkatkan kesetaraan gender di berbagai belahan dunia, tantangan besar masih ada. Beberapa tantangan utama yang menghambat terwujudnya kesetaraan gender dalam pembangunan antara lain:

Stereotip Gender dan Peran Tradisional

Banyak budaya dan masyarakat masih memegang peran gender yang tradisional, seperti pandangan bahwa perempuan seharusnya hanya mengurus rumah tangga dan anak-anak, sementara laki-laki bekerja dan menghasilkan uang. Pandangan ini dapat membatasi peran perempuan dalam pendidikan, pekerjaan, dan politik, serta menyebabkan ketidaksetaraan dalam pembagian beban kerja di rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun