Daging Sapi: Indonesia mengimpor daging sapi dari Australia dan negara lain. Ketika nilai tukar rupiah terdepresiasi, harga daging impor akan naik sehingga berdampak pada harga jual daging sapi di pasaran.
Upaya yang perlu dilakukan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif depresiasi nilai tukar rupiah terhadap harga barang kebutuhan pokok:
Diversifikasi sumber impor: dengan mencari substitusi dari negara lain . Kita dapat mengurangi biaya impor dengan menawarkan harga yang lebih kompetitif.
Meningkatkan produksi dalam negeri: Pemerintah harus mendorong peningkatan produksi dalam negeri untuk kebutuhan strategis. Untuk mencapai swasembada pangan diperlukan peningkatan investasi di sektor pertanian dan peternakan.
Kebijakan Moneter dan Fiskal yang Tepat: Bank Indonesia harus menjaga stabilitas nilai tukar melalui intervensi pasar yang tepat. Selain itu, kebijakan fiskal diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi dalam negeri.
Subsidi dan bantuan sosial: Untuk meringankan beban masyarakat, pemerintah dapat memberikan subsidi untuk kebutuhan dasar tertentu dan bantuan sosial kepada kelompok masyarakat yang paling terkena dampak.
Meningkatkan ekspor: Memperluas pasar ekspor dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar dunia akan membantu menyeimbangkan neraca perdagangan dan meningkatkan nilai Rupiah.
PENUTUP
Depresiasi nilai tukar rupiah mempunyai dampak yang luas, terutama terhadap kenaikan harga bahan pangan pokok impor. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada daya beli masyarakat, namun juga berdampak besar terhadap stabilitas perekonomian negara. Mengatasi tantangan ini memerlukan upaya bersama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif pelemahan rupiah dan menjaga stabilitas harga barang-barang kebutuhan pokok untuk kepentingan masyarakat luas.
ARTIKEL OPINI PERSUASI