2. Tao Kung, berfokus pada masalah kesehatan, peserta diajak untuk melatih keseimbangan tubuh dengan gerakan-gerakan olah tubuh yang perlahan dengan berlatih dan fokus pada posisi tubuh itu sendiri;
3. Meditasi, peserta diajak untuk lebih menenangkan pikiran, merenungkan kehidupan dan tujuannya, membuka pintu kesadaran diri yang lebih mendalam.
Bertahan Menjaga Warisan
Antusiasme peserta dalam gelaran internasional ini semakin berlipat karena di penghujung acara (3 Agustus) akan digelar tasyakuran menjelang usia genap 70 tahun perguruan silat milik kota hujan ini.
Sekalipun harlah perguruan PGB Bangau Putih adalah tanggal 25 Desember, namun penyelenggara menggabungkannya dengan event internasional sekarang. Sebab acara akbar ini diikuti oleh anggota dari mancanegara dan tak mungkin pula mengadakan retreat pada saat perayaan Natal.
Sesi penutupan International Retreat 2023 menjadi istimewa karena dimeriahkan dengan pertunjukan Kielin PGB Bangau Putih, gerak silat PGB Bangau Putih cabang Jogjakarta, juga tari merak dari Sanggar Gandes Pemantes.
Acara ini pun rencananya akan dihadiri sesepuh pesilat, Bapak Eddy M. Nalapraya, Ketua IPSI Kota Bogor, serta Walikota dan Wakil Walikota Bogor sebagai tamu kehormatan.
Gelaran acara penutupan yang juga diikuti para pinisepuh dan kerabat perguruan PGB Bangau Putih itu diawali dengan pemotongan tumpeng sebagai wujud rasa syukur atas pencapaian perguruan dan bertahan selama 70 tahun.
Sungguh perjalanan yang panjang menjaga sebuah warisan. Warisan budaya silat yang dirintis Sang Guru, Alm. Subur Rahardja, tujuh dekade silam. Bertahan di tengah budaya modern dan era globalisasi yang semakin 'memanjakan tubuh' daripada berolah tubuh.
Lewat retreat tahun ini, perguruan PGB Bangau Putih ingin menjadikannya sebagai moment yang berharga dan memberi inspirasi kepada para anggotanya untuk tetap menjaga, menghargai, dan mewariskan budaya silat milik bangsa Indonesia tercinta.
Bogor, 29 Juli 2023Â Â