Mohon tunggu...
mad yusup
mad yusup Mohon Tunggu... Full Time Blogger - menggemari nulis, membaca, serta menggambar

tinggal di kota hujan sejak lahir hingga kini menginjak usia kepala lima

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ziarah

9 Juli 2023   11:49 Diperbarui: 9 Juli 2023   12:26 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika 32 biksu melakukan ritual thudong, yakni berjalan kaki -bak long march- dari Bangkok, Thailand ke Candi Borobudur di Magelang selama 71 hari dalam rangka turut merayakan puncak detik-detik Hari Raya Waisak menggambarkan bagaimana sebuah tekad laku ziarah sebagai wujud keimanan.

Praktik ziarah dalam keyakinan agama -terlepas apapun agamanya- mempunyai peran yang penting, krusial.  Karena selain untuk meneguhkan keimanan, juga menjadi pengingat dan pengikat sekaligus terkandung pesan moral di dalamnya.

Tradisi ziarah sendiri sudah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Indonesia. Apakah itu berupa: ziarah ke makam keluarga, makam yang dianggap keramat, makam tokoh yang dihormati, tempat-tempat tertentu seperti petilasan, hingga berkunjung atau sowan ke tokoh-tokoh agama untuk ngalap berkah.

Lihat saja animo wisata ziarah yang kini begitu marak. Bagi kalangan Muslim biasanya wisata ziarah ke makam-makam para wali bahkan hingga ke Masjid Aya Sofia di Turki yang ditawarkan satu paket dengan ibadah umroh.

Pun dengan saudara Kristiani kita yang berziarah ke Sendangsono-Yogya hingga paket ke Lourdes, Prancis. Atau wisata ziarah   -biasanya bersama pendeta- ke Gereja Makam Kudus (Church of The Holy Sepulchre) di Yerusalem.

                         ***

Arti dan Dimensi Ziarah

Secara umum, kata ziarah kerap disandingkan atau disematkan dengan kata kuburan atau makam dan tempat-tempat yang dianggap sakral, suci.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ziarah diartikan sebagai kunjungan ke tempat yang dianggap mulia atau keramat (makam dan sebagainya).

Secara bahasa, kata ziarah terambil dari bahasa Arab yang merupakan isim masdar (akar kata) dari kata zara-yazuru-ziyarah, yang artinya berkunjung.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun