Karena makhluk ini menggunakan cahaya bulan untuk bernavigasi, maka kelelawar sangat sensitif terhadap spektrum cahaya biru. Semakin terang cahaya biru, semakin mereka terganggu. Pantas saja mereka pergi-pulang saat langit tak memantulkan cahaya mentari.
Di seluruh dunia, intensitas dan kecemerlangan cahaya meningkat 2% per tahun. Karena itu, malam jadi semakin terang. Sejumlah studi menunjukkan, polusi cahaya mengganggu siklus alamiah dan kesehatan mental kehidupan hewan dan manusia.
Kini, Belanda menjadi garda terdepan dalam perang melawan polusi cahaya di Eropa. Di sejumlah distrik di sana, sebagian jalan bebas hambatan sudah tak lagi diterangi lampu. Bahkan beberapa distrik pun kini sudah menjadi lebih gelap.Â
Inisiatif ini guna memberikan langit malam bagi hewan yang membutuhkan kegelapan malam bagi aktivitas hidup mereka. Sementara di sini, di sekitar Kebun Raya nampak semakin terang.
Bukan berarti tidak boleh ada penerangan sama sekali. Maurice Donners, peneliti pada Signify, sebuah perusahaan yang mendesain lampu ramah kelelawar, menjelaskan bahwa menempatkan penerangan yang benar, lebih dari sekedar memasang lampu bercahaya terang. "Kita memang perlu cahaya, tapi harus menggunakannya dengan cara yang berkelanjutan. Lewat efisiensi energi, solusi tipe cradle-to-cradle, dan memperhatikan efek cahaya. Jadi kita ingin efek optimal bagi seluruh ekosistem, bukan hanya bagi manusia."
Apatah lagi hanya demi mengeruk keuntungan semata dengan mengorbankan ekosistem yang ada. Cukuplah hanya kelelawar saja tinggal kenangan.
Bogor, 9 Oktober 2021
  Â
  Â