Mohon tunggu...
mad yusup
mad yusup Mohon Tunggu... Full Time Blogger - menggemari nulis, membaca, serta menggambar

tinggal di kota hujan sejak lahir hingga kini menginjak usia kepala lima

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kelelawar, Kebun Raya, dan Cahaya

9 Oktober 2021   17:58 Diperbarui: 9 Oktober 2021   18:30 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Karena makhluk ini menggunakan cahaya bulan untuk bernavigasi, maka kelelawar sangat sensitif terhadap spektrum cahaya biru. Semakin terang cahaya biru, semakin mereka terganggu. Pantas saja mereka pergi-pulang saat langit tak memantulkan cahaya mentari.

Di seluruh dunia, intensitas dan kecemerlangan cahaya meningkat 2% per tahun. Karena itu, malam jadi semakin terang. Sejumlah studi menunjukkan, polusi cahaya mengganggu siklus alamiah dan kesehatan mental kehidupan hewan dan manusia.

Kini, Belanda menjadi garda terdepan dalam perang melawan polusi cahaya di Eropa. Di sejumlah distrik di sana, sebagian jalan bebas hambatan sudah tak lagi diterangi lampu. Bahkan beberapa distrik pun kini sudah menjadi lebih gelap. 

Inisiatif ini guna memberikan langit malam bagi hewan yang membutuhkan kegelapan malam bagi aktivitas hidup mereka. Sementara di sini, di sekitar Kebun Raya nampak semakin terang.

Bukan berarti tidak boleh ada penerangan sama sekali. Maurice Donners, peneliti pada Signify, sebuah perusahaan yang mendesain lampu ramah kelelawar, menjelaskan bahwa menempatkan penerangan yang benar, lebih dari sekedar memasang lampu bercahaya terang. "Kita memang perlu cahaya, tapi harus menggunakannya dengan cara yang berkelanjutan. Lewat efisiensi energi, solusi tipe cradle-to-cradle, dan memperhatikan efek cahaya. Jadi kita ingin efek optimal bagi seluruh ekosistem, bukan hanya bagi manusia."

Apatah lagi hanya demi mengeruk keuntungan semata dengan mengorbankan ekosistem yang ada. Cukuplah hanya kelelawar saja tinggal kenangan.

Bogor, 9 Oktober 2021

     

     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun