Mohon tunggu...
Mohammad Adrianto Sukarso
Mohammad Adrianto Sukarso Mohon Tunggu... Lainnya - Apapun Yang Menurut Saya Menarik

Lulusan prodi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta yang sekarang sudah mendapat pekerjaan di bidang menulis. Masih berharap punya tekad untuk menulis lebih bebas di platform ini.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Steak Tartare, Seni Memakan Daging Mentah

6 Desember 2020   16:45 Diperbarui: 6 Desember 2020   17:14 6301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Steak Tartare (Sumber: Mashed.com)

Jika anda pernah menonton serial Mr. Bean, anda tentunya tidak akan asing dengan salah satu episode, dimana Mr. Bean merayakan ulang tahunnya di sebuah restoran Perancis yang mewah. 

Sempat mengira kalau dirinya memesan sebuah daging steak pada umumnya, rupanya Mr. Bean salah memesan menu, dan malah mendapatkan sebuah hidangan yang disebut dengan "Steak Tartare". Dalam episode tersebut, Mr. Bean merasa jijik dan mual ketika memakan daging tersebut. Namun, apakah benar Steak Tartare memiliki rasa yang tidak enak dan dapat membuat orang mual?

Steak Tartare diisukan bermula dari daratan Mongolia, dan dipopulerkan oleh beberapa negara Eropa seperti Jerman, Perancis, dan Rusia. Steak ini memang terlihat seperti daging mentah yang siap dimakan setelah disajikan. 

Kenyataannya, makanan yang umum disantap sebagai hidangan pembuka ini, secara tradisional memang dinikmati secara mentah. Tetapi, bukan berarti Steak Tartare disajikan begitu saja tanpa melakukan persiapan apapun. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar dapat menikmati cita rasa daging steak semaksimal mungkin.

Pertama-tama, daging steak digiling atau dicincang terlebih dahulu . Setelah itu, beberapa bahan dicampurkan ke dalamnya. Bahan-bahan tersebut adalah cuka (umumnya Sherry Vinegar), potongan bawang merah, caper, minyak zaitun, daun peterseli, daun seledri, bubuk mostar, perasan jeruk limun beserta parutan kulitnya, dan tentu saja garam serta merica. Setelah bahan-bahan tersebut dicampur rata, daging tersebut kemudian dibentuk menyerupai daging burger. Kuning telur diletakkan di atasnya, dan Steak Tartare dapat  disajikan dengan roti panggang atau kentang goreng.

Lalu, seperti apa rasanya? Banyak orang yang menggambarkan bahwa Steak Tartare terasa asam dan menyegarkan, yang datang dari bahan-bahan seperti bawang merah, caper dan jeruk limun. Kuning telur juga membuat steak terasa lembut dan creamy. Dan jika dihidangkan dengan makanan pendamping seperti roti panggang atau kentang goreng, akan ada permainan tekstur lembut di lidah antara steak yang lembut dan renyah dari makanan pendamping tersebut. Oleh karena ini, beberapa dari mereka bahkan berani berpendapat kalau Steak Tartare memiliki rasa yang lebih kompleks dibandingkan Sashimi, makanan khas jepang yang juga disajikan secara mentah, umumnya berupa ikan.

Apakah aman?

Tentunya keamanan akan selalu menjadi pertanyaan jika ingin mengonsumsi daging mentah. Dalam daging jenis apapun, khususnya daging dari hewan peternakan, terdapat berbagai jenis bakteri macam Salmonella, Listeria, E.Coli, dan jenis bakteri lainnya. 

Jika dicerna dalam tubuh, bakteri tersebut dapat menyebabkan keracunan makanan, dan mengarah ke penyakit seperti Salmonellosis dan Listeriosis. Dan di negara-negara tropis seperti Indonesia, resikonya akan semakin tinggi, mengingat bakteri tersebut akan lebih mudah berkembang biak di iklim hangat.

Kendati demikian, ada beberapa cara untuk meminimalisir bahaya dari mengonsumsi Steak Tartare. Menggunakan daging segar yang langsung dibeli dari tukang daging alih-alih supermarket, adalah cara yang banyak disarankan ketika seseorang ingin membuat Steak Tartare. 

Daging yang disediakan oleh tukang daging, umumnya lebih bebas bakteri, karena mereka menyajikan daging langsung kepada pelanggan, alih-alih meletakan daging di etalase, dan berpotensi meningkatkan penyebaran bakteri  dalam potongan daging tersebut. Melakukan sterilisasi terhadap alat masak juga langkah yang wajib dilakukan jika ingin menyajikan Steak Tartare. Alat masak yang tidak steril tentunya menyebabkan kontaminasi bakteri dalam steak. 

Penyajian yang tepat juga merupakan kunci agar Steak Tartare dapat dinikmati tanpa harus mengkhawatirkan ancaman penyakit. Yang paling umum dilakukan adalah mempersiapkan steak dengan cepat, agar meminimalisir kontak tangan dan peralatan dapur. 

Ada juga beberapa restoran yang merebus daging mentah di air mendidih sebelum daging diproses, atau melakukan pemanggangan dalam suhu tinggi dalam waktu yang singkat sebelum menyajikan steak. Meskipun tidak merasakan rasa Steak Tartare yang autentik karena proses pemasakan, cara ini terbukti ampuh untuk mengurangi bahaya dari bakteri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun