Mohon tunggu...
Madorii
Madorii Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Ganesha

Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Nyata Implementasi Tri Hita Karana dalam Kehidupan Sehari hari

16 Desember 2023   11:48 Diperbarui: 16 Desember 2023   11:55 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penerapan Tri Hita Karana dalam Perspektif Agama Islam

Ajaran Tri Hita Karana juga memiliki konsep yang serupa dalam agama Islam, yang terdiri dari tiga pilar utama, yaitu Amanah, Rehman, dan Allah. Berikut adalah penerapan Tri Hita Karana dalam perspektif agama Islam:

Parahyangan: Hubungan antara manusia dengan Tuhan, yang dalam agama Islam diartikan sebagai Allah. Penerapannya dapat dilaksanakan dengan taat beribadah serta melaksanakan ajaran -- ajaran agama dan menjauhi larangan --Nya.

Pawongan: Hubungan antara manusia dengan sesama manusia. Dalam agama Islam, pawongan diartikan sebagai rehmanisme, yaitu kesetujuan dan kepedulian satu sama lain.

Palemahan: Hubungan antara manusia dengan lingkungan. Dalam konteks agama Islam, palemahan mencangkup hubungan manusia dan lingkungan serta alam semesta.

Dalam perspektif agama Islam, penerapan Tri Hita Karana dapat membantu menciptakan keharmonisan, kedamaian, dan keselamatan dalam kehidupan masyarakat.

Penerapan Tri Hita Karana dalam Perspektif Agama Lainnya

Meskipun konsep ini berasal dari agama Hindu, nilai -- nilai yang terkandung dalam Tri Hita Karana dapat diterapkan dalam agama lainnya. Konsep ini membantu menciptakan keharmonisan, kedamaian, dan keselamatan dalam kehidupan masyarakat yang dapat diinterpretasikan tentang kasih sayang, kebijaksanaan, dan etika. Meskipun demikian, penerapan Tri Hita Karana dapat disesuaikan dengan prinsip dan ajaran agama yang berbeda dengan agama Hindu.

Ajaran Tri Hita Karana telah menggariskan bagi umat manusia untuk selalu berupaya menjalin hubungan yang harmonis kehadapan Tuhan, antar manusia, dan hubungan yang harmonis terhadap alam dan lingkungan. Perubahan yang terjadi pada zaman global seperti sekarang ini, pola kehidupan manusia menjadi semakin instan dan pragmatis menuntut manusia untuk berpikir cerdas, cermat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di sisi yang lain, kehidupan global kadangkala juga merusak pola pikir manusia untuk meninggalkan pola kehidupan sosial, sehingga kadangkala manusia tidak lagi harmonis kehidupannya akibat lepas dari konsep ajaran Tri Hita Karana. Bukti emperik yang menyatakan kurang harmonis dari perilaku manusia dalam berbagai kasus yang melibatkan kelompok -- kelompok tertentu terkait dengan semakin merosotnya moral manusia, yang jelas akibat kurangnya pemahaman untuk menjalin hubungan yang harmonis.

Referensi ::

Mahendra, Putu Ronny Angga, dan I Made Kartika. 2021. Membangun Karakter Berlandaskan Tri Hita Karana dalam Perspektif Kehidupan Global. Denpasar: Universitas Dwijendra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun