MUSIK ”HARDCORE” YANG MENCIPTAKAN POP CULTURE
Hardcore termasuk salah satu genre musik pecahan dari musik punk, hardcore adalah musik yang berasal dari Inggris, dan musik Hardcore digunakan untuk protes terhadap pemerintah Inggris.
Asal mula nama hardcore berasal dari album grup musik Vancouver D.O.A, yang memiliki nama “Hardcore ‘81”, album ini memiliki musik yang berisi unutk meningkatkan kesadaran masyarakat akan istilah “hardcore” Konstantin Butz mencatat bahwa meskipun asal kata "hardcore" adalah "... tidak terkait dengan tempat atau waktu tertentu, umumnya terkait dengan perkembangan gerakan punk rock California di Los Angeles", yang didominasi oleh pemain skateboard remaja.
Sebuah artikel oleh Tim Sommer yang diterbitkan pada bulan September 1981 menunjukkan bahwa penulis menerapkan istilah tersebut untuk grup punk yang dipimpin oleh "anak-anak semuda 15" yang tampil di daerah perkotaan pada saat itu, yang diyakini sebagai perkembangan yang lebih baru di Los Angeles. , San Francisco, dilihat , dan Washington.
Sejarawan hardcore DC Steven Blush juga mengatakan bahwa "keras" berarti "jijik" dalam musik punk dan gelombang baru. Blushing mencatat bahwa istilah tersebut juga mengacu pada "punk paling ekstrim".
"Hardcore" berarti Kelefa Sanneh, "berorientasi skenario", tertutup dari dunia luar dan "kejam terhadap masyarakat" untuk mencapai "tujuan bersama" sebagai bagian dari komunitas. Sanneh menjelaskan bahwa pemilihan anggota grup Agnostic Front hanya untuk mereka yang tergabung dalam komunitas hardcore dan rutin mengikuti acara-acara hardcore dan moshing, bukan berdasarkan audisi.
Sedangkan awal mula eksisnya musik hardcore di Indonesia itu pada akhir tahun 80 an, dan pada tahun 1990-an itu adalah tahun nya musik Hardcore dan puncaknya pada akhir tahun 1990 ditandai dengan mulainya pertunjukan-pertunjukan di berbagai tempat menampilkan 100% band hardcore (yang sebelumnya selalu mencampur dengan band punk) dan kemudian musik hardcore mulai membaur dengan melodicore. Dan makin kesini tambanya band hardcore dan bersamaan dengan itu muncul records D.I.Y yang menyalurkan kreatifitas band seperti pinball records dan figrecords.
Perkembangan musik hardcore di indonesia sangat cepat menyebar, dan kota yang paling banyak mendapati culture ini adalah Jakarta disertai dengan bukti banyaknya band hardcore yang berasal dari jakarta.
Dan hardcore ini memiliki banyak sekali memunculkan pop culture, seperti gerakan yang khas untuk menikmati musik hardcore, dll.
Yang paling terkenal adalah gerakan two step, dan kaum straight edge.
“Two Step” Kata ini pasti sudah ga asing untuk pecinta gigs musik hardcore, Two Step termasuk salah satu dari gerakan khas joget hardcore.Gerakan Two Step dilakukan dengan cara menyilangkan kaki secara bergantian dengan mengikuti iringan musik.
Awalnya gerakan Two Step populer di Amerika Serikat khususnya bagian timur Amerika seperti New Jersey, New York, Boston, dan Florida. Awalnya gerakan ini dipopulerkan oleh band-band hardcore tahun 90 an.
Namun, ada juga yang berkata bahwa two step awalnya berasal dari gerakan “Skanking” yang dilakukan penggemar musik ska. Gerakan nya sama dengan skanking namun Two Step lebih terlihat lebih agresif.
Bahkan gerakan Two Step memliki beberapa variasi yaitu Ground Punch, Wind Crunch, dan Back Kick.
Yang kedua adalah straight edge
Banyajk streotip orang menganggap penikmat musik hardcore sebagai Bad Habits, sering sekali dikatikan dengan sekumpulan orang yang mendengar atau menyanyikan lagu melodi pantas, gaya nyanyian yang keras dan mempunyai unsur memberontak. Mereka juga seringkali dikaitkan dengan orang-orang yang mengamalkan gejala yang tidak sihat seperti pengambilan dadah dan alkohol serta seks bebas.
Ada satu kumpulan penyuka musik Hardcore yang sangat bertentangan dengan streotip itu yaitu straight edge. Straight edge adalah sebuah kumpulan penikmat musik Hardcore yang memegang satu pendirian yaitu “NO SEX, NO ALCOHOL, NO SMOKING, NO DRUGS”. Mereka benar penikmat musik keras tanpa dibawah pengaruh gejala apapun.
Paham Straight Edge tentunya juga masuk di Indonesia, namun awalnya juga cuma sekedar ikut-ikutan, lalu pada tahun 2000, banyak sekali prang bermunculan yang mengaku menganut paham Straight Edge, dan ada juga Band yang seluruh anggota nya memiliki paham straight edge seperti : thinking sraight, Brave Heart, Martyr, dll.
Mungkin itu penjelasan singkat tentang budaya musik hardcore, mungkin masih banyak lagi yang belum bisa disebutkan. kita langsung melihat bahwa hardcore bukan sekedar musik keras yang liriknya terus menerus mengkritik, menyerukan kehidupan yang lebih baik dan hanya mencintai alam kita. Tapi hardcore bisa disebut sebagai cara hidup, perilaku, komunitas terbuka, perasaan, emosi, kebersamaan, persatuan dan kesatuan, persahabatan sejati, persahabatan tanpa memandang status sosial.
Dan bagi saya, hardcore adalah indikasi pilihan gaya hidup dengan pemikiran masa depan yang lebih baik dan lebih memperhatikan alam kita. apa yang baru tentang hardcore adalah saya melihat komunitas musik menjaga diri mereka sendiri, teman-teman mereka dan alam sambil membuat musik, itu sebabnya saya menyebutkan ini sebagai jalur hardcore langsung yang jelas.
Karena selain musik, hardcore juga menyertakan tutorial yang sangat berguna untuk sxe (straight edge). vegan, tanpa narkoba, tanpa alkohol, tanpa sex bebas! pengaturan diri yang lebih baik dari komunitas musik hardcore. mari kita semua mencoba menerapkan hardcore dalam kehidupan kita, saya yakin gaya hidup kita pasti akan semakin berubah. hardcore tidak ingin menyinggung orang lain atau mereka yang berbeda. hardcore menyukai perdamaian dan sangat membenci perang. tapi mari kita lihat bagaimana perkembangan hardcore saat ini?
Terlalu banyak posers yang mengaku hardcore, tapi kelakuan mereka sama sekali tidak mencerminkan hardcore. hal-hal seperti inilah yang memberi hardcore nama buruk. anda poser hanyalah sekelompok orang yang dikonsumsi oleh fashion! hardcore bukan luar, karena hardcore berasal dari hati! ironis di tengah distorsi makna kata hardcore. saat ini saya melihat bahwa komunitas hardcore bukan hanya sxe. faktanya, jauh lebih banyak pendukung non-searipada pendukung sxe itu sendiri.berdasarkan fakta yang saya lihat dan informasi yang saya terima, saat ini saya menggemari hardcore.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H