Mohon tunggu...
M Adnan Firdaus
M Adnan Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Hobi di bidang multimedia dan musik

Selanjutnya

Tutup

Music

Musik "Hardcore" yang Menciptakan Pop Culture

6 Januari 2023   19:06 Diperbarui: 6 Januari 2023   19:12 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Awalnya gerakan Two Step populer di Amerika Serikat khususnya bagian timur Amerika seperti New Jersey, New York, Boston, dan Florida. Awalnya gerakan ini dipopulerkan oleh band-band hardcore tahun 90 an.

Namun, ada juga yang berkata bahwa two step awalnya berasal dari gerakan “Skanking” yang dilakukan penggemar musik ska. Gerakan nya sama dengan skanking namun Two Step lebih terlihat lebih agresif.

Bahkan gerakan Two Step memliki beberapa variasi yaitu Ground Punch, Wind Crunch, dan Back Kick.

Yang kedua adalah straight edge

Banyajk streotip orang menganggap penikmat musik hardcore sebagai Bad Habits, sering sekali dikatikan dengan sekumpulan orang yang mendengar atau menyanyikan lagu melodi pantas, gaya nyanyian yang keras dan mempunyai unsur memberontak. Mereka juga seringkali dikaitkan dengan orang-orang yang mengamalkan gejala yang tidak sihat seperti pengambilan dadah dan alkohol serta seks bebas.

Ada satu kumpulan penyuka musik Hardcore yang sangat bertentangan dengan streotip itu yaitu straight edge. Straight edge adalah sebuah kumpulan penikmat musik Hardcore yang memegang satu pendirian yaitu “NO SEX, NO ALCOHOL, NO SMOKING, NO DRUGS”. Mereka benar penikmat musik keras tanpa dibawah pengaruh gejala apapun.

Paham Straight Edge tentunya juga masuk di Indonesia, namun awalnya juga cuma sekedar ikut-ikutan, lalu pada tahun 2000, banyak sekali prang bermunculan yang mengaku menganut paham Straight Edge, dan ada juga Band yang seluruh anggota nya memiliki paham straight edge seperti : thinking sraight, Brave Heart, Martyr, dll.

Mungkin itu penjelasan singkat tentang budaya musik hardcore, mungkin masih banyak lagi yang belum bisa disebutkan. kita langsung melihat bahwa hardcore bukan sekedar musik keras yang liriknya terus menerus mengkritik, menyerukan kehidupan yang lebih baik dan hanya mencintai alam kita. Tapi hardcore bisa disebut sebagai cara hidup, perilaku, komunitas terbuka, perasaan, emosi, kebersamaan, persatuan dan kesatuan, persahabatan sejati, persahabatan tanpa memandang status sosial. 

Dan bagi saya, hardcore adalah indikasi pilihan gaya hidup dengan pemikiran masa depan yang lebih baik dan lebih memperhatikan alam kita. apa yang baru tentang hardcore adalah saya melihat komunitas musik menjaga diri mereka sendiri, teman-teman mereka dan alam sambil membuat musik, itu sebabnya saya menyebutkan ini sebagai jalur hardcore langsung yang jelas.

Karena selain musik, hardcore juga menyertakan tutorial yang sangat berguna untuk sxe (straight edge). vegan, tanpa narkoba, tanpa alkohol, tanpa sex bebas! pengaturan diri yang lebih baik dari komunitas musik hardcore. mari kita semua mencoba menerapkan hardcore dalam kehidupan kita, saya yakin gaya hidup kita pasti akan semakin berubah. hardcore tidak ingin menyinggung orang lain atau mereka yang berbeda. hardcore menyukai perdamaian dan sangat membenci perang. tapi mari kita lihat bagaimana perkembangan hardcore saat ini?

Terlalu banyak posers yang mengaku hardcore, tapi kelakuan mereka sama sekali tidak mencerminkan hardcore. hal-hal seperti inilah yang memberi hardcore nama buruk. anda poser hanyalah sekelompok orang yang dikonsumsi oleh fashion! hardcore bukan luar, karena hardcore berasal dari hati! ironis di tengah distorsi makna kata hardcore. saat ini saya melihat bahwa komunitas hardcore bukan hanya sxe. faktanya, jauh lebih banyak pendukung non-searipada pendukung sxe itu sendiri.berdasarkan fakta yang saya lihat dan informasi yang saya terima, saat ini saya menggemari hardcore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun