Mohon tunggu...
Madinatul Munawwaroh
Madinatul Munawwaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Evolusi Tumbuhan

21 Juni 2024   18:52 Diperbarui: 21 Juni 2024   19:01 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://dosenbiologi.com)

(Campbell.2003:163)
(Campbell.2003:163)

3. Evolusi Tahap Tumbuhan Berbiji (gannosperma)

    Sisa-sisa masa devon menunjukan bahwa beberapa tumbuhan paku bersifat heterorpora, artinya mereka membentuk mikrospora dan megasprora. Megaspora tersimpan di dalam jaringan basah sprofit induk, yang terlindungi dari kekeringan serta fertilisasi terjadi disini. Akan tetapi tidak dengan mikrospora, yang dipindahkan dari tumbuhan ke tumbuhan  yang lain agar mencapai gametofit betina sebagai agen penyebar. 

Agen penyebaran dibantu oleh angin Gymnosperma kemungkinan keturunan dari progymnosperma, suatu kelompok tumbuhan pada masa devon. Progimnosperma pada mulanya adalah tumbuhan tak berbiji, akan tetap pada akhir masa devon, biji telah dievolusikan, gymnosperma mulai berkembang pada zaman mesozoikum. Contoh tumbuhan bersifat heterospora adalas Lycopsida atau disebut juga paku rambut utau peku kawat.

(https://dosenbiologi.com)
(https://dosenbiologi.com)

    Biji menunjukan penyelesaian masalah dengan cara berbeda untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang tidak menguntungkan. Dengan cara terbungkus bersama dengan cadangan makanan di dalam lapisan pelindung. Di sini terdapat hubungan evolusioner antara perkembangan spora dan biji. Gametofit tumbuhan berbiji berkembang dalam jaringan sprofit prenatal, hal ini terjadi karena sprofit induk tidak melepas sporanya, akan tetapi menyimpanya di dalam sporangia. 

Evolusi biji dikaitkan dengan megasporagium. Pada tumbuhan berbiji, megaspora bukanlah suatu ruangan, akan tetapi merupakan struktur berdaging padat yang disebut masellus. Perbedaan lain dengan tumbuhan tak berbiji adalah bawha lapisan tambahan jaringan sprofit, yang disebut integumen, membungkus megasporangium tumbuhan berbiji. 

Dengan demikian, megaspora yang terbentuk dalam megasporaisan terlindungi dengan sangat baik. Keseluruhan struktur tersebut integumen, megasporagium (musellus), dan megaspora disebut ovul atau bakal biji. Gametofit betina berkembang di dalam dinding megaspora dan diberi makan oleh nusellus. 

Gometofit mengandung sel telur, dan jika sel telur tersebut dibuahi oleh sel sperma maka zigot akan berkembang menjadi suatu embrio sprofit. Keseluruhan bakal biji itu berkembang menjadi sebuah biji Dan mikrospora berkembang menjadi serbuk sari, ketika telah matang menjadi gametofit jantan tumbuhan berbiji. 

Butiran serbuk sar dilindungi oleh lapisan keras yang mengandung sporapollenin. Pada tumbuhan briophyta dan tumbuhan vaskuler tak berbiji, sperma berflagela yang dilepaskan dar anteredium harus berenang melalui suatu selaput tipis berair untuk mencapai sel-sel telur dalam arkegoniun. Pada tumbulum berbiji penggunaan serbuk sari yang tersebar di udara dan resisten untuk menyatukan kedua gamet merupan suatu adaptasi kehidupan di darat.

4. Evolusi Tahap Angiospermae 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun