(Pringsurat, 7 Agustus 2024)- Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Angkatan 114 Kelompok 157 UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan Hidroponik Sederhana Dari Botol Bekas. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga lingkungan dari sampah plastik dan berupaya mengedukasi masyarakat mengenai tanaman hidroponik bertempat di Balai Dusun Pringsurat, Desa Ngloro, Kec. Saptosari, Kab. Gunungkidul, DIY.
Sosialisasi dan Demonstrasi ini dilakukan pada Pukul 19.30 WIB. Kegiatan ini berlangsung dengan antusias dimana di dominasi oleh ibu-ibu yang tertarik untuk mencoba budidaya tanaman sayur dengan cara hidroponik sederhana ini. Tanaman hidroponik memiliki keunggulan yaitu tidak perlu menggunakan lahan yang luas cukup di pekarangan rumah saja. Teknik budidaya hidroponik ini sudah tidak menggunakan media tanah dan digantikan oleh air yang dimasukkan ke dalam botol sebagai wadah atau pengganti pot tanaman tersebut.
“Hidroponik sederhana ini mampu menjadi solusi dari permasalahan saat kesulitan dalam budidaya sayur. Langkah ini juga menjadi awal menjaga lingkungan dari sampah plastik, dengan cara menggunakan kembali botol yang sudah tidak terpakai sebagai wadah hidroponiknya” ujar Karina Putri sebagai pemateri. Tidak hanya itu, kegiatan ini menjadi salah satu gerakan Zero Waste karena menggunakan kembali agar dapat bermanfaat dan meminimalisir sampah plastik.
Setelah penyampaian materi hidroponik oleh Karina Putri dilanjutkan mempraktekkan pembuatan hidroponik sederhana dari botol bekas ini. Masing-masing warga yang hadir sebelumnya diberikan Guide Book Hidropnik Sederhana ini. Penyampaian materi meliputi cara penyemaian benih, cara desain botol hidroponik, perhitungan nutrisi, keunggulan hidroponik hingga tantangan yang harus dihadapi beserta solusinya.
Masyarakat sangat antusias mengikuti serangkaian acara ini karena baru pertama kali mencoba membuat hidroponik dari botol bekas ini serta tidak perlu ditanam di tanah.
“Kegiatan pembuatan hidroponik dari botol bekas ini bermanfaat sekali untuk warga Dusun Pringsurat yang masih terkendala dalam budidaya tanaman sayur. Di samping itu, kegiatan ini saya rasa mampu mengedukasi dan menambah wawasan warga untuk hidup sehat. Jika dapat dibudidayakan sendiri di rumah kenapa harus membeli? Toh, juga bisa lebih hemat pengeluaran mbak” ucap Ibu RT 27 Dusun Pringsurat.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi ide bagi masyarakat dalam pembudidayaan sayur secara sederhana dan mampu memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H