Mohon tunggu...
Madi Hakim
Madi Hakim Mohon Tunggu... -

Belajar tentang hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

11 November adalah Hari Kami, Thanks to Om Alfred Riedl

12 November 2011   04:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:46 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

11 November adalah hari kami. Ya, demam Timnas sampai ke Qatar, sehingga kemarin ribuan WNI berusaha memerahkan Al-Sadd Stadium, tempat berlangsungnya pertandingan Qatar vs Indonesia. Soal akhirnya Timnas dibantai 4-0, itu urusan pelatih dan PSSI. Yang pasti kami betul-betul memanfaatkan hadirnya Timnas untuk berkumpul dan bersilaturrahim bersama. Sejak sore hari, kami sudah berdatangan dengan berbagai atribut Timnas. Kaos, jaket, topi, bendera, terompet, syal, banyak dibawa supporter Timnas. Yang bujangan lebih gila lagi, sebagian dicat muka dan rambutnya, gak mau kalah sama supporter di Tanah Air. Yang keluarga membawa seluruh anggotanya, termasuk balita, dengan atribut Timnas yang dominan. Nonton bola diQatar betul-betul bisa jadi iburan, karena tertib dan gak rusuh. Sebagian besar kami kesulitan masuk kedalam stadion, karena jatah tiket yang sangat sedikit. Toh itu tidak menyurutkan niat memberi Timnas dukungan langsung. Sambil menunggu diijinkan masuk, kami ngobrol-ngobrol, baik itu kawan lama maupun yang baru kenal. Hidup di negeri orang, betul-betul menghilangkan batas kawan dan kesukuan, asal paspor sama, berarti sodara. Sebagian anak muda beberapa kali mencoba memprovokasi panitia yang tidak kunjung  mengijinkan kami masuk, dengan nyanyi  ‘Garuda di dadaku’ maupun sekedar berteriak-teriak. Berbeda dengan di Indonesia, di Qatar sepakbola tidak terlalu digemari, meski mereka bakal jadi tuan rumah World Cup 2022. Setiap ada pertandingan bola, baik itu event local maupun International, selalu saja stadion kekurangan penonton. Demikian juga kemarin, meski Timnasnya main, sedikit orang Qatar yang nonton. Itupun tiket digratiskan, pokoknya biar nyemangati Timnasnya. Tetap saja kalah jumlah dengan kami. Makanya kami berharap, daripada stadion kosong, moga-moga kami yang tidak dapat tiket diijinkan masuk. Dan Alhamdulillah, akhirnya sebagian kami bisa masuk tanpa tiket. Terutama yang berkeluarga, oleh petugas diijinkan masuk. Yang bujangan pun tidak putus asa, terus merayu petugas, daripada stadion kosong. Sebagian berhasil, sebagian gagal. Ini tentu mengecewakan, mengingat track-record kami WNI di Qatar yang cukup bersih dan tidak neko-neko dibanding bangsa lain. Sepanjang pertandingan, kamipun betul betul menikmati suasananya. Bernyanyi, berteriak-teriak, foto-foto, terus menyemangati Timnas.  Sayang, tadi malam sepertinya Timnas kurang ‘nyawa’. Saya tidak begitu paham bola, tapi kemarin saya merasakan Timnas tidak main lepas. Komunikasi kurang, saya lihat Bepe juga berkali-kali menyemangati rekan-rekannya. Entahlah, tapi andai saja Timnas tahu dukungan kami, seharusnya mereka tidak sampai kebobolan 4 gol. Ah, sudahlah, biarlah itu menjadi PR petinggi PSSI. Yang pasti, 11 November kemarin menjadi hari kami, hari dimana kita bisa rame-rame kumpul dengan sodara-sodara sebangsa dan setanah air. Dan thanks untuk Om Alfred Riedl yang sudah merintis Timnas menjadi sarana perekat kita semua, menghidupkan kembali gairah berbangsa dan bernegara, ditengah carut-marutnya kondisi politik tanah Air. Berikut beberapa hasil jeretan salah seorang kawan. Atribut Supporter Timnas Chapter Qatar Supporter Timnas memerahkan seperempat Al-Sadd Stadium. Ini tidak termasuk yang diluar Stadion yang tidak berhasil masuk, juga yang memilih pulang dan nonton dari rumah. Jauh di ujung sana deretan kursi kosong, panpel memilih mengosongkannya daripada diberikan kepada Supporter timnas. Sayang.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun