Pemilihan Umum (PILKADA) tahun ini mungkin terbilang berbeda dengan Pemilu pada tahun-tahun sebelumnya, sebab di tahun ini kita dihadapkan dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat. Tersebarnya informasi begitu sangat cepat di temukan dan dijumpai oleh masyarakat dengan hanya dalam satu genggaman. tak jarang dari mereka mendapatkan informasi yang valid dan ada juga yang mendapatkan informasi palsu karena tidak menelaah terlebih dahulu informasi yang mereka tangkap dari sumber tidak terpercaya. Maka dari itu, perlu kiranya masyarakat turut berpartisipasi dalam upaya meminimalisir adanya informasi palsu yang menjadi sebab perpecahan dan runtuhnya sebuah demokrasi. Ada Lima cara yang mungkin bisa untuk dilakukan masyarakat dalam menjaga informasi sepi dari Hoaks antara lain yaitu :
Peningkatan Kesadaran dan Edukasi
Sangat penting bagi masyarakat dalam menumbuhkan kesadaran dalam bersosial, kesadaran diri merupakan pondasi pertama yang seharusnya tertanam dalam diri mereka. Manusia tidak akan goyah pendiriannya apabila dalam diri mereka tumbuh rasa percaya diri yang kuat. Dalam menumbuhkan kepercayaan dalam pendiriannya dan kesadaran dalam dirinya bersosial lebih-lebih dalam menyebarkan informasi PILKADA yang seringkali memicu perdebatan yang memungkinkan perpecahan, Lembaga pendidikan, para tokoh masyarakat, pondok pesantren, Para Kyai dan pusat layanan masyarakat merupakan komponen pokok yang sangat sentral dalam menumbuhkan kesadaran dalam berpolitik dan memberikan sebuah arahan bagi mereka yang memerlukan.
Memvalidasi Informasi Sebelum Disebarluaskan
Dalam bersosial Masyarakat juga berperan penting dalam menjaga informasi yang didapat merupakan Informasi yang akurat dan patut disebarkan kepada khalayak umum, tanggung jawab untuk memvalidasi informasi tersebut merupakan tanggung jawab masyarakat secara menyeluruh. Sebelum memberikan dan menyebarkan informasi, perlu kiranya bagi seorang masyarakat melakukan pengecekan terlebih dahulu sebab informasi tersebut merupakan akan menjadi ujung tombak masyarakat dalam mengambil sebuah kesimpulan. Langkah tersebut mungkin terbilang sangat sederhana akan tetapi akan sangat membantu masyarakat dalam meminimalisir tersebarnya informasi palsu (Hoax) yang terorganisir.
- Baca juga: 5 Cara Mendidik Anak Ala Rasulullah SAW
Mengutamakan Etika Bermedia Sosial
Dalam bersosial diera digital, perlu kiranya masyarakat mengutamakan etika ketimbang ego yang menjadikan sebuah penyesalan dikemudian hari. Etika tersebut berlaku bagi mereka yang penikmat digital dan mereka yang bersosial dalam bermasyarakat. Etika dalam menggunakan media sosial disini dengan cara tidak memviralkan informasi yang masih belum jelas sumbernya dan berasal dari platform terpercaya. Bentuk kehati-hatian disini merupakan bentuk keterlibatan masyarakat dalam menjaga integritas bernegara terutama dalam dunia perpolitikan pada gelaran PILKADA tahun 2024.
- Baca juga: Carut Marutnya Demokrasi
Melaporkan Informasi Hoaks
Masyarakat pada umumnya juga memiliki peran aktif dalam melaporkan informasi palsu (hoax) kepada pihak yang berwenang, seperti KPU (Komisi Pemilihan Umum), Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum), atau lembaga yang berwenang lainnya. Langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa hoaks dapat segera ditanggapi dan ditindaklanjuti dengan tepat. Untuk mengantisipasi penyebaran informasi palsu yang tidak diinginkan, maka akan sangat menguntungkan bagi pemerintahan dalam kekondusifan jalannya prosesi PILKADA jika Masyarakat dan Pihak berwenang menjadi simbiosis mutualisme.