Mohon tunggu...
Nurmadani
Nurmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Santri Aktif Pondok Pesantren Darul Falah , Mahasiswa STIS Darul Falah Bondowoso๐—ฆ๐—ฎ๐—ป๐˜๐—ฟ๐—ถ ๐—”๐—ธ๐˜๐—ถ๐—ณ ๐—ฃ๐—ผ๐—ป๐—ฑ๐—ผ๐—ธ ๐—ฃ๐—ฒ๐˜€๐—ฎ๐—ป๐˜๐—ฟ๐—ฒ๐—ป ๐——๐—ฎ๐—ฟ๐˜‚๐—น ๐—™๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—•๐—ผ๐—ป๐—ฑ๐—ผ๐˜„๐—ผ๐˜€๐—ผ , ๐— ๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐˜€๐—ถ๐˜€๐˜„๐—ฎ ๐—ฆ๐—ง๐—œ๐—ฆ ๐——๐—ฎ๐—ฟ๐˜‚๐—น ๐—™๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—•๐—ผ๐—ป๐—ฑ๐—ผ๐˜„๐—ผ๐˜€๐—ผ

Lebih senang menulis dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Esensi Ilmu

21 Januari 2024   00:25 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:55 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat melalui canva

Sebenarnya ada kekeliruan dalam memahami ilmu. Ada muncul istilah ilmu umum dan ilmu agama. Kita tidak membahas kapan awal terjadinya dikhotomi ilmu. Tercatat dalam sejarah, duniaย pendidikanย Islam masa dinasti Abbasiyah merupakan puncak kejayaan ilmu dalam dunia Islam. Ketika itu, Eropa masih gelap dalam soal ilmu pengetahuan, sampai mereka mengutus para mahasiswanya untuk belajar ke Baghdad yang merupakan pusat pemerintahan dinasti Abbasiyah ketika itu.Tak ada dikhotomi
Lalu, adakah dikhotomi ilmu menurut Islam? Merujuk pada Alquran dan hadis Nabi Muhammad saw, sebenarnya sepengetahuan dari bacaan saya tidak diketemukan adanya pemisahan ilmu agama dan ilmu umum dalam Islam. Banyak orang salah atau keliru dalam memahami ilmu Islam. Seakan-akan Islam itu hanya tentang Nabi, hadith, fiqih, dan tafsir saja. Padahal Islam juga berbicara tentang sosiologi, antropologi, fisika dan beberapa keilmuwan lainnya.

Apabila hanya meyakini bahwa Islam hanya tentang ilmu tafsir, fiqih, dan hadis saja, berarti kita tidak meyakini ada ayat-ayat lain dalam Alquran yang berbicara berbagai ilmu lainnya untuk kemaslahatan manusia. Ini bisa keliru karena hanya meyakini beberapa ayat saja pada bagian keilmuwan. Jika ada demikian maka kepahaman terhadap Alquran belum sempurna. Semisal, Ibn Sina dan Al-Ghazali, mereka tidak membedakan kepada adanya istilah ilmu umum dan ilmu agama.

Membaca hadis Rasulullah saw: "Menuntut ilmu adalah wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan." Begitu juga dalam beberapa hadis lain: "Barang siapa yang berjalan pada suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syurga." (HR. Muslim). Jadi jelas bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Siapa saja yang ingin hidup bahagia di dunia, dan di akhirat maka harus berilmu. Bekerja harus memiliki ilmu.

Begitu juga dalam beribadah harus dengan ilmu. Amal ibadah yang diterima yang dilakukan sesuai dengan pengetahuan. Untuk memudahkan jalan ke syurga Allah, harus memiliki ilmu. Sebab, setan tidak akan mampu menggoda orang yang alim. Ilmu yang baik adalah ilmu yang memberikan manfaat kepada sesama manusia. Demikian pula orang yang baik adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain, sebagaimana sabda Rasulullah saw: "Sebaik-baik manusia, dia bermanfaat bagi orang lain."

Hadis ini memberikan makna bahwa manusia harus memberikan manfaat kepada orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Memberikan dorongan kepada manusia berbuat yang terbaik kepada masyarakat dalam segala hal kebaikan. Memberikan kontribusi pemikiran yang bermanfaat untuk pembangunan manusia dan tidak akan berbuat sesuatu yang sia-sia. Keilmuwan seseorang, akan benar-benar terasa eksistensinya dalam merespons berbagai aktivitas kehidupan. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun