Mohon tunggu...
Made Wahyu Adinata
Made Wahyu Adinata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/stahn mpu kuturan sinaraja

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Komunikasi Disalah Gunakan untuk Jajan Sembarangan

26 Juli 2022   10:29 Diperbarui: 26 Juli 2022   10:35 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunuikasi merupan sebuah kebutuhan yang kita gunakan sehari-hai baik dalam lingkungan masyarakat maupun keluarga. tidak dapat di pungkiri bahwa kita lahir tidak akan lepas yang Namanya komunikasi. Karena kita makhluk sosial yang dimana kita tidak bisa hidup sendiri pastinya saling membutuhkan satu sama lain, oleh karena itu komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. 

Sebuah komunikasi dapat terjalin dengan baik apabila komunikator selaku pembawa informasi dapat menyampaikan informasinya dengan baik dan dapat di terima oleh komunikan. 

Di dalam komunikasi komunikator dan komunikan sama-sama memiliki peranan yang penting sebab tanpa adanya kedua unsur ini komunikasi tidak dapat berjalan dengan baik. Komunikasi dapat di lakukan baik secara verbal maupun nonverbal dalam penyampaiyan informasi.

Di era 4.0 kemajuan teknologi yang makin hari semakin pesat perkembangannya salah satunya adalah mempermudahkan kita dalam komunikasi. Dulu komunikasi dengan jarak yang jauh masih menggunakan surat yang cenderung lama untuk di lakukan. Akan tetapi di era 4.0 komunikasi dengan orang yang jauh baik teman, keluarga, maupun pacar dapat di lakukan dengan cepat dan singkat. 

Bukan hanya itu banyak manfaat positif yang di dapatkan di era 4.0 yaitu dapat memperoleh informasi atau berita dengan sangat cepat. Kemajuan teknilogi saat ini juga mempermudah kita menjalin sebuah hubungan baik teman maupun pacar melalui akun media sosial. Di era 4.0 ada sebuah aplikasi yang dapat mempertemukan teman yang berada di sekitar kita maupun kita juga bisa mendapatkan jodoh yaitu aplikasi mechat. Aplikasi mechat mempermudahkan kita untuk terhubung satu sama lain sehingga bisa menjalin hubungan yang baik.

Begitu banyaknya manfaat atau dampak positif dari era 4.0 adapun dampak negative yang cenderung lebih banyak kita dapatkan dari kemajuan teknologi saat ini. 

Di era 4.0 aplikasi yang semestinya mempermudah kita dalam berkomunikasi malah di gunakan untuk hal-hal yang negatife. Tentu saja hal tersebut akan membuat masyarakat menjadi cemas untuk menggunakan aplikasi-aplikasi yang mempermudahkan kita dalam komunikasi. Karena begitu banyaknya berita hoax, penyebaran kebencian, prostistusi dan kejahatan lainnya.

Salah satu contoh penyalahgunaan teknologi komunikasi adalah aplikasi michat yang dimana pada awalnya aplikasi michat di gunakan untuk mempermudah komunikasi agar  mendapatkan teman maupun jodoh, malah di gunakan untuk jajan sembarangan. karena banyaknya pengguna michat aplikasi tersebut di gunakan untuk membuka jasa prostitusi online. 

Pengguna aplikasi tersebut dominan para Wanita selaku penyedia layanan dan pria selaku pengguna jasa. Dampak dari aplikasi michat menyebabkan anak yang masih di bawah umur terjerumus dalam seks secara bebas.

Dari hal tersebut jika di hubungkan dengan filsafat komunikasi akan menimbulkan stereotipe yang dimana penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan presepsi terhadap sebuah kelompok dimana orang tersebut dapat di kategorikan yang artinya seseorang jika memiliki aplikasi michat akan bercitra hal-hal yang negatife dari pandangan masyarakat. Hal tersebut tentu saja akan menimbulkan salah presepsi dan pada akhirnya akan menjadi sebuah konflik dalam masyarakat maupun keluarga. dari adanya konflik yang terjadi tidak bisa di pungkiri lagi akan menyebabkan hambatan dalam komunikasi

Sikap stereotite ini sangan merugikan bagi pihak yang ingin melakukan sebuah komunikasi. Karena sebelum kita ingin menyampaikan informasi melalui aplikasi michat, kita sudah mendapatkan prasangka yang buruk dari lawan bicara kita. Tentu saja hal tersebut akan membuat komunikasi menjadi tidak efektif dan akhirnya komunikasi tidak bisa di lakukan.

Dalam kasus di atas sangat di perlukan etika dan filsafat komunikasi, dimana pengertian etika secara umum adalah suatu aturan, norma, aturan atau prosedur yang biasanya dijadikan pedoman atau prinsip bagi seorang individu dalam melakukan tindakan dan perbuatannya. Penerapan norma ini erat kaitannya dengan kualitas individu dalam masyarakat. 

Oleh karena itu, etika adalah ilmu yang mempelajari baik buruknya setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat serta kewajiban, hak, dan tanggung jawab sosial dan moral. Atau dapat dikatakan bahwa etika mencakup nilai-nilai benar dan salah yang berkaitan dengan moralitas pribadi.Sehingga kasus yang di sebutkan di atas merupakan sebuah penyimpangan dari pengertian etika yang sudah dijelaskan. 

Dari kasus tersebut bisa kita ambil kesimpulannya bahwa dalam bermedia sosial itu tidaklah selamanya akan memberikan dampak positif untuk kita bagi pengguna media sosial, akan lebih baik lagi jika kita bisa memposisikan diri untuk menggunakan media sosial dengan baik dan benar sesuai dengan etika dalam menggunakan media sosial yang sudah ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun