Mohon tunggu...
Made Teling
Made Teling Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kalah di Judi Menang di Perang Beratayuda

26 Maret 2015   06:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:00 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah lain adalah dari Epos Mahaberata,...

Raja Yudistira diundang main Dadu,..

Dia datang main, walaupun dia tidak tau main,..

Dia kalah..kalah terus karena lawannya curang Singkuni Jadi Batu Ddu.

Dia tidak memprotes walapun saudara2nya mencak-mencak.

Dia ikuti terus kemauan lawannya sampai hartanya habis,..

Dia pertaruhkan saudara-saudara dan istrinya,..

Semuanya habis termasuk dirinya sendiri sudah diserahkan.

Bagaimana jadinya, apakah semua tindakannya itu salah,...?

Baik si Bapak maupun si Raja yudistira tidak salah,..

Itulah pekerjaan Tao,...kita coba ikuti itu dengan perasaan kita.

Kita mencoba mencari kebenaran dari tindakan itu,..

Badan yang kekar dan sehat ini diganti dengan badan yang tua.

Apakahkita bisa menolak,.? yaa sapi kita diganti dengan kambing.

Menerima kenyataan itu merupakan tindakan yang benar.

Menjadi gelandangan, yaaa orang jompo apakah bisa ditolak,,,?

Mengingkari kenyataan itu akan menimbulkan penderitaan.

Yudistira dirampok, anda dirampok,..apa anda bisa menolak,..?

Ada badai, ada gempa memporak-porandakan rumah anda.

Apa yang bisa kita perbuat,..?

Menerima kenyataan itu merupakan tindakan yang paling bijak.

Bekerja lagi,,,yaa bekerja lagi,..memperbaiki apa yang rusak,...

Mengumpulkan lagi apa yang tercecer,..

Memanfaatkan kembali apa-apa yang masih tersisa,..

Melanjutkan sisa-sisa perjalanan hidup kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun