Mohon tunggu...
Made Teling
Made Teling Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencari Pemimpin Bangsa 2014

23 Maret 2012   23:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:34 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno membentuk negara ini dari dasar, atau dari tidak ada menjadi ada bukanlah pekerjaan yang mudah..

Pada zaman pergerakan kemerdekaan terdapat tiga kekuatan yang ingin membentuk negara , yaitu negara Komunis, negara Agama dan negara Nasionalis. Bung Karno dengan Ideologi Panca-Silanya dapat meredam kedua ideologi yang saling bertentangan itu, sehingga terbentuklah negara Nasionalis yang berideologi Panca Sila.

Kita lihat sekarang, tebukti ideologi komunis hancur, dan ideologi agama menuju kepunahan, tetapi ideologi panca-sila tetap exis, bahkan menjadi barometer ideologi dunia modern.

Pada order lama, rakyat bersatu, mempunyai harga diri, agama dipisahkan dari negera sehingga tidak terjadi gesekan kepentingan, pendidikan didasarkan atas pendidikan nasional bukan pendidikan agama.

Kelompok agama dan kelompok komunis sama2 ingin berkuasa, mereka melakukan pembrontakan, tetapi tentara nasional (TNI) dapat meredamnya, bahkan mereka sering melakukan percobaan pembunihan terhadap Bung Karno .

Setelah Bung Karno turun, pak Harto tidak dapat menjiwai Panca Sila secara utuh, dia hanya mampu memahami sila ke 2 s/d sila ke-5, sedangkan sila ke -1 jauh dari pemahamannya sehingga unsur agama mulai merambah ke pemerintahan dan pendidikan nasional, akibatnya negara nampaknya mulai munafik, penampilan agamais tetapi idak bermoral.

Setelah Suharto turun, kelompok agama mengusung Amien Rais sebagai pelopor reformasi, UUD-1945 di amendemen, kelompok agama mulai menguasai negara, kader2 nasionalis seperti anak ayam kehilangan induk.

Kelompok agama mengangkat orang buta sebagai Presiden, menerima sedekah dari Brunai, merubah nama Irian Barat menjadi Papua Barat, memberi sumbangan kepada kelompok2 sparatis, bahkan melegalisir pengibaran bendera2 sparatis. Presiden agamais itu diturunkan di tengah jalan

Kelompok agama mengangkat SBY, orang nasionalis sebagai Presiden, tetapi dikendalikan oleh kelompok agama. Sekarang lihatlah negara kita, seperti kapal tanpa kemudi. kita terombang-ambing di lautan, karena ideologi negara sebagai kompas sudah di-injak2, sedangkan ideologi agama sudah kedaluwarsa.

Kelompok agama mau membawa kita ke Timur Tengah ,..? Mereka juga sadar bahwa negara2 berbasis agama di Timur Tengah hancur-lebur, karena budaya agama idak bisa menampung budaya modern.

Akibatnya pemimpin2 agama di Indonesia sekarang munafik, agama bukan, panca-sila juga bukan, apalagi anak2 mudanya terjerumus dalam kesesatan ideologi. Mereka menentang dan memaki-maki Barat , AS, Yahudi, tetapi mereka tidak malu-malu memakai internet, memakai HP, naik Boing pergi ke Barat. Kemunafikan itu mereka bawa sampai ke liang kubur. Semuanya itu akibat pendidikan agama yang salah menghasilkan anak2 muda yang serba salah, menjadi teroris merupakan pilihan yang paling pahit bagi mereka.

Bagaimana Cara meperbaiki Bangsa Ini,..?.

Kita harus mempunyai satu pemimpin idealis yang berani, tegas dan kuat, yang mengerti benar2 Panca Sila dari sila pertama s/d sila ke lima, terutama sila pertama " Ketuhanan Yang Maha Esa"

Apa arti sila pertama itu " Ketuhanan Yang maha Esa" artinya setiap warga negara Indonesia dapat beribadah atau berhubungan dengan Tuhan sesuai dengan keyakinannya. Negara tidak boleh melakukan intervensi dengan dasar hukum apapun juga, sebab hubungan antar manusia dengan Tuhan sifatnya sangat pribadi merupakan hak azasi manusia.

Pendidikan agama dengan memberikan keyakinan agama kepada anak2 merupakan intervensi orang tua terhadap keyakinan anak yang menyebabkan anak dibentuk sesuai keinginan orang tuanya. Jika keyakinan anak tidak di intervensi sejak kecil, mereka akan tumbuh dengan keyakinannya sendiri seuai dengan zamannya, makanya dia akan menjadi anak yang bebas dan cerdas tidak munafik.

Mari kita lihat Calon pemimpin yang akan merubah bangsa ini

-1- Surya Palo, kemungkinan besar bisa memebebaskan bangsa ini dari kemacetan total, dilihat dari kepemimpinannya, pidato2nya/ucapannya , dari sisi karakternya, dari sisi programnya. Semuanya itu menunjukkan dia seorang Nasionalis yang berjiwa besar, olah karena itu marilah kita pilih dia sebagai presiden 2014 demi bangsa kita, bukan demi golongan atau partai kita.

-2- Jusuf Kala,.. Dilihat dari sisi karakter dan idealismenya, JK hampir sama dengan Surya Palo, tetapi dari sisi sepirtualnya masih diragukan. Jika Sepirtualnya rendah, apalagi Nasionalismenya juga rendah. dia akan dikuasai oleh kelompok agama, akibatnya negara kita akan kembali seperti ini, seperti kapal yang dikuasai oleh kelompok bajak laut. JK sangat cocok jika diberikan tugas memperbaiki ekonomi bangsa ini seperti perindutrian dan perdagangan

-3- Wiranto . Dia mempunyai minat besar dalam memperbaiki bangsa ini, tetapi belum mempunyai program yang nyata, oleh karena itu beliau bisa menjaga keamanan negara, karena pengalaman dan kepemiminannya di TNI.

-4- Prabowo - Beliau ini sangat prihatin dengan kehidupan rakayat kecil, oleh karena itu dia seharunya diberi wewenang penuh mengatur pertanian dan perikanan.

-5- Mega- sudah pernah menjadi Presiden, kita sdh tahu kuwalitasnya, dia bisa dikuasai oleh kelompok agama. Sebagai pepemang pemilu, dia tidak mampu memanfaatkan kepercayaan rakyat yang diterimanya, dia bisa ditempatkan sebagai simbul nasionalis.

-6- Guruh Sukarno. Dari sisi politik dan kepemimpinan nasional mungkin masih hijau, tetapi dari sisi idealismenya, dari sisi budaya bangsa , dari sisi kepribadian, sangat mungkin bisa memperbaiki kehidupan bangsa ini..

Kesimpulan : Pemimpin yang bisa meperbaiki bangsa ini adalah sbb :

Presiden Surya Palo. Wakil Presiden : Jusuf Kala. Keamanan : Wiranto.

Perekonomian: Prabowo Pendik-Bud: Guruh Sukaro

Mari kita dukung dan pilih mereka ini untuk memperbaiki bangsa kita, lupakan golongan maupun partai, apalagi menjadi bajak laut. (teling-made@yahoo.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun