Beridri tegak menantang
Tak peduli setan, engkau kan kulawan
(Musuh dan Sahabat)
Â
Yup, lagu-lagunya propagandik, membedakan ‘kita’ dengan ‘mereka.’ Dan ‘mereka’ harus dilawan. Menggunakan kata ‘lawan’ atau bernada ‘perlawanan’ mengingatkan saya pada penyair hilang Wiji Thukul yang terkenal dengan baitnya :
Â
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
Maka hanya ada satu kata: lawan!
                                                  (Peringatan)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!