Mohon tunggu...
Made Novia Maharani
Made Novia Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Untuk sekarang ini, sedang menempuh pendidikan di Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Clickbait, Ketika Judul Menguasai Konten

6 Oktober 2023   15:38 Diperbarui: 6 Oktober 2023   15:57 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di era digital ini, akses untuk mendapatkan informasi semakin mudah berkat kehadiran internet. Berbagai platform kini dapat menjadi sumber informasi, mulai dari situs-situs media berita digital hingga media sosial. Dari begitu banyaknya informasi yang dapat dicari, berita clickbait pasti pernah kita temukan ketika berselancar di internet.

Bermodalkan judul-judul yang menarik, clickbait telah menjadi bagian yang cukup melekat pada media digital masa kini meski seringkali dianggap mengganggu pengalaman pembaca digital. Clickbait adalah istilah yang biasa ditujukan untuk penggunaan judul atau gambar menarik, serta provokatif dengan tujuan menarik perhatian pembaca agar mengklik atau mengakses konten tersebut. Di samping peningkatan arus pembaca, terkadang isi dari berita yang ditayangkan media clickbait tidak sesuai dengan judul menarik yang ditampilkan, sehingga menurunkan kualitas berita dan mengganggu pengalaman pembaca.

Salah satu permasalahan utama yang dapat ditimbulkan oleh media clickbait tentu saja adalah penurunan kualitas konten. Kasus yang sering terjadi adalah terbitnya berita-berita yang isinya tidak sesuai dengan judul. Ekspektasi pembaca mengenai informasi yang akan dibaca runtuh seketika saat menyadari isi berita tidak sesuai dengan judul. Alih-alih mendapat informasi yang diharapkan, pembaca malah mendapatkan informasi yang dangkal atau tidak relevan dengan judul. Hal ini dapat menghambat pemahaman pembaca terhadap isu-isu terkini yang dianggap penting.

Selain itu, media clickbait juga kerap menonjolkan sensasi yang berlebihan. Media clickbait membuat judul berita yang membuat seakan-akan berita yang disajikan adalah sesuatu yang mencengangkan. Padahal, berita yang ditampilkan tidak lebih mencengangkan dari berita serupa dengan judul yang berbeda. Sensasi-sensasi seperti ini dapat menumbuhkan atmosfer buruk di dunia media daring.

Praktik clickbait juga dapat memicu perilaku pembaca yang tidak dangkal dalam memahami isu atau topik berita secara mendalam. Dalam kondisi terburuk, hal ini dapat menyebabkan kesalahan pemahaman pembaca dan dapat menjadi hoax jika pembaca berita clickbait menyebarkan informasi tersebut ke orang lain.

Media clickbait memiliki potensi untuk merusak kredibilitas dunia industri media. Media clickbait sendiri tentu tidak akan peduli soal kredibilitasnya selama arus pembaca yang mengklik berita-berita di media tersebut masih tinggi. Tetapi, kredibilitas media lain bisa saja terbawa turun meskipun berita yang disajikan cukup berkualitas. Hal ini dapat terjadi jika tingkat kepercayaan seorang pembaca terhadap media digital sudah rusak, sehingga pembaca tersebut menganggap semua media tidak jauh berbeda dari segi kualitas berita dan tidak dapat dipercaya.

Hal-hal negatif yang dapat ditimbulkan dari media clickbait tentunya harus dapat diberantas. Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) saja nyatanya sudah membuat situs www.jurnalismeberkualitas.id sebagai upaya untuk memberantas berita clickbait dan hoaks. Tetapi, upaya untuk memberantas media clickbait bukanlah hal yang mudah. Media clickbait cenderung pandai dalam mencari celah agar berita yang mereka sajikan tidak termasuk berita palsu atau yang lebih kita kenal dengan sebutan hoaks. Oleh karena itu, pengembangan platform untuk memberantas berita clickbait dan hoaks menjadi hal yang sangat penting.

Hal nyata yang dapat dilakukan untuk memberantas media-media clickbait adalah dari diri pembaca sendiri. Pemahaman pembaca perlu ditingkatkan agar dapat mengetahui sebuah berita clickbait dari judulnya saja. Kualitas pemahaman ini dapat ditingkatkan dengan membiasakan diri untuk membaca berita-berita yang akurat dan berkualitas dalam penyajiannya. Selain itu, hal yang diperlukan adalah kesadaran yang lebih baik antara pegiat media, baik jurnalis maupun kreator konten dan platform media digital untuk membatasi praktik clickbait agar dapat memprioritaskan berita yang lebih berkualitas.

Meskipun efektif dalam menghasilkan klik, media clickbait memiliki banyak masalah yang perlu diatasi. Mereka dapat merusak kualitas konten, memunculkan sensasi yang tidak perlu, dan mengganggu arus informasi-informasi yang penting. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berpikir kritis mengenai judul-judul yang berseliweran di berbagai media agar dapat menemukan sumber berita yang berkualitas dan dapat dipercaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun