Pada bagian ini saya dapat melanjutkan bahwa filsafat juga ada di dalam kehendak. Jika pada bagian awal antara alasan dan kehendak seolah terpisah, maka saya kembali menemukan bahwa alasan dan kehendak memiliki pertemuan. Kita sudah mengerti bahwa filsafat adalah motif dalam menjalankan kehidupan. Segala yang kita lakukan berdasarkan motif. Motif itulah yang menjadi filosofi kita.
Jika pertanyaan ini diberikan kepada banyak manusia: Mengapa anda berbuat baik?. Jawaban tersebut bisa bervariasi, dan variasi itu berdasarkan banyak aspek, bisa spiritualitas, pengetahuan, budaya dan sosial, suku, politik, ekonomi dll. Semua  aspek memiliki jawaban masing-masing. Dan jawaban itu berdsasarkan motif mereka.
Pada sesi ini saya tidak membawa pembaca pada satu pandangan filosofi. Pada tulisan yang lain barulah saya akan memberikan perbandingan filsafat dan akhirnya kita bisa memiliki yang manakah filsafat yang ultimat dan menjadi worldview manusia yang sejati.
"Filsafat itu ibarat alasan dan motif manusia, jika manusia hidup dengan alasan dan motif yang jahat maka jahatlah kehidupannya."
"Karena itu mulailah membangun hidup dengan alasan dan motif yang baik agar baiklah kehidupan ini."
(MNS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H