Oleh: Madeni
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. (Qs. Az-Zariyat: 56)
*****
Aku, kamu, dia, kita semua merupakan Makhluk ciptaan Allah Swt yang memiliki kewajiban yang sama yaitu beribadah
kepadaNya. Aku, kamu, dia, kita semua hidup di dunia ini diberikan kenikmatan oleh Allah Swt, diantara nikmat yang terbesar adalah nikmat Iman dan Islam.
Imam dalam makna yang sebenarnya, tidak hanya sebatas mengaku beriman hanya dalam ucapan, saya berislam tapi tidak setuju syariat Islam diterapkan, saya beriman tapi tidak mendirikan shalat, saya beriman tapi tidak melaksanakan puasa, saya beriman tapi tidak menunaikan ibadah haji.
Keimanan seperti ini belum dianggap memiliki iman yang sempurna, keimanan yang sempurna manakala seseorang mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan hati dan mengaplikasikannya dengan seluruh anggota badannya.
Dikisahkan dalam sebuah kisah, seorang laki-laki yang bermaksiat kepada Allah, menghadap kepada Ibrahim bin Adham untuk meminta nasihat kepadanya. Laki-laki itu berkata wahai Abu Ishaq (Panggilan Ibrahim bin Adham) Selama ini saya selalu bermaksiat kepada Allah, mohon berikan saya petuah dan nasihat.
Mendengar pertanyaan laki-laki tersebut Ibrahim memberikan Jawaban engkau boleh melakukan kemaksiatan manakala terpenuhi lima syarat. Mendengar jawaban tersebut laki-laki ini menjadi penasaran dan langsung meminta kepada Ibrahim bin Adham lima Syarat tersebut.
Ibrahim bin Adham kemudian menjawab syarat yang pertama, kalau engkau ingin bermaksiat kepada Allah jangan memakan rezeki Nya.Mendengar jawaban tersebut, pria itu mengernyitkan kening seraya berkata, bukannya semua yang ada di muka bumi ini rezeki dari Allah? Lalu aku mau makan dari mana?
''Ya betul,'' tegas Ibrahim bin Adham. ''Kalau engkau sudah mengetahuinya, masih pantaskah memakan rezekinya, sementara engkau selalu berkeinginan bermaksiat, kepadaNya?''