Nah, lingkungan yang dimaksud disini adalah lingungan keluarga, teman, komunitas, dan tetangga sekitar. Berdasarkan banyak pengalaman yang sering saya temui sebagian besar mereka merasa tidak diperhatikan keluarga, bahkan disaat keluarga mereka mengetahui bahwa anak tersebut melakukan tindakan self harm. Bahkan respon keluarga diluar kemauan yang cenderung bersikap bodo amat dan meremehkan self harm adalah hal yang sepele dan tidak penting. Ada juga penyebab stres justru dari keluarga atau temen terdekaat sendiri, sehingga kecenderungan self harm cenderung sering dan berulang karena setiap hari berhadapan dengan sumber yang membuat mereka stres.
4. DepresiÂ
Biasanya seseorang dalam kondisi tertekan yang tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, maka rasa untuk melakukan tindakan self harm pun sangat besar. Mereka sudah tidak bisa berfikir positif dan hanya ingin mengalihkan rasa sakitnya dengan melukai diri sendiri.
5. Gangguan psikologis
Mereka yang memiliki gangguan mental memiliki resiko untuk melakukan self harm, mereka yang dihantui dengan gangguan kecemasan, gangguan makan, depresi dan gangguan kepribadian yang rentan akan melakukan self harm.
Lalu bagimana solusi untuk mencegah terjadinya self harm pada anak muda? Selain kesadaran diri sendiri, dukungan dari lingkungan sekitar juga sangat besar perannya untuk membantu bangit dari masalah-masalah yang dihadapi dan tidak melakukan self harm lagi.
Â
Pesan untuk anak muda yang melakukan self harm :
1. Pahami dan kenali kondisi diri
Mereka perlu memahami dan mengenali perasaan mereka sendiri. Apabila lagi berada di kondisi tidak baik-baik saja yang bisa mengakibatkan untuk melakukan self harm, maka harus melakukan sesuatu untuk tidak berdiam diri sendirian didalam kamar. Akan lebih baik lagi apabila tidak menyimpan benda-benda tajam (pisau, cutter, silet, pecahan beling dan sejenisnya) di dalam kamar sehingga bisa terhindar untuk menyakiti diri sendiri. Intinya jangan ada cela buat diri sendiri untuk melakukan self harm.
2. Melakukan kegiatan positif