Mohon tunggu...
Made In Indonesia Indonesia
Made In Indonesia Indonesia Mohon Tunggu... -

\r\nFollow twitter kami : @minesiastore

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membangun Monorel, Jokowi Kalah Dari Dahlan Iskan

8 April 2014   00:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:56 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="360" caption="rencana monorel Jakarta gambar (Antara.com)"][/caption] Ketika Jokowi terpilih, banyak asa yang muncul, lewat jargon "Jakarta Baru"  banyak pihak-pihak yang menanti aksi apa yang akan dilakukan Jokowi-Ahok untuk membenahi Jakarta. Dua hal yang selama ini menanti untuk diselesaikan yaitu kemacetan dan banjir menanti tangan dingin Jokowi. Tapi 1,5 tahun berlalu Jokowi belum secara leluasa memamerkan kerja kerasnya. Untuk kemacetan Jokowi langsung pasang aksi untuk meneruskan berbagai moda transportasi yang mangkrak dibangun pada masa gubenur sebelumnya. Monorel dan MRT langsung ground breaking. MRT mungkin sedikit beres dengan pinjaman dari Jepang yang mencapai 15 T. Tapi Monorel yang dimenangi lewat pihak swasta dengan berbaju PT. Jakarta Monorel yang memang memegang perjanjian kerja sama dengan Pemrov DKI. PT Jakarta Monorel lebih berorientasi pada pola pengembangan dari Tiongkok dimana keseluruhan komponen pembangunna termasuk monorelnya adalah made in Tiongkok. Monorel Jakarta Mangkrak BUMN Adhi Karya sebelumnya sudah mengajukan permintaan untuk membangun Monorel ketika Jokowi terpilih sebagai gubernur. Seperti penebusan dosa yang dilakukan PT Adhi Karya karena sebelumnya ikut terseret dalam sengkarutnya proyek Hambalang, dimana kasus Hambalang ikut menyeret dua petinggi PT. Adhi Karya. BUMN Adhi karya bahkan menjanjikan kepada Jokowi bahwa monorel yang dikembangkannya adalah buatan Indonesia yang 100 persen dipasok oleh keseluruhan BUMN yang terkait seperti , PT. LEN, PT INKA, PT TELKOM dll untuk membuat monorel Indonesia. Namun Jokowi lebih suka Jakarta menjadi etaalase made in Tiongkok. PT Jakarta Monorel tetap melaju dengan konsep buatan Tiongkoknya. Adhi Karya kalah. Akhirnya prahara menimpa PT Jakarta Monorel, kegusaran mulai melanda, berdasarkan studi kelayakan tercatat monorel diberbagai negara banyak yang mengalami kerugian, belum lagi dari sisi keuangan yang sepertinya tidak secara menyakinkan untuk diperlihatkan PT Jakarta Monorel. Akhirnya ground breaking dari Oktober 2013 sampai April proyek monerel Jakarta kembali mangkrak. Belum lagi beberapa bus Trans Jakarta yang dibeli dari tiongkok yang bermasalah tentu menambah kegetiran sendiri dalam menggunakan monorel dari Tingkok sana. Move On BUMN Adhi Karya Apa yang terjadi dengan BUMN PT Adhi Karya, menangisi kegagalan? tentu tidak, lewat kepimpinan Dahlan Iskan PT Adhi Karya berhasil move on untuk tetap membangun monorel, konsep agak diperlebar dengan menjangkau langsung warga urban dan komuter yang berada di kota Bekasi. Ya, BUMN PT Adhi Karya membangun monorel dari Cibubur ke Bekasi Timur dan akhirnya ke Cawang. Konsep jemput bola ini dinilai sebuah langkah cerdas oleh pengamat transportasi. Membangun moda transportasi untuk monorel lebih bagus dari pinggiran ibukota dimana kepadatan penduduk yang tinggi. Dan akhirnya 2015 PT Adhi Karya akan melakukan ground breaking. Langkah ground breaking yang mempunyai jeda 1 tahun adalah langkah yang baik mengingat dalam waktu 1 tahun segala kebutuhan akan dipersiapkan dengan baik berbeda dengan monorel Jakarta yang terburu-buru mengejar waktu untuk membuat Monorel yang akhirnya akan mangkrak lagi, selamat pak Dahlan anda sudah berhasil membuat BUMN PT Adhi Karya untuk melaju kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun