Mohon tunggu...
Madinatul Munawwaroh
Madinatul Munawwaroh Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi yang menulis

Sedang berlatih menyampaikan hal-hal yang menarik minat melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Strategi Perbaikan Gizi melalui Konsumsi Ikan Tuna (Thunnus, Sp.) untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Memperbaiki SDM serta Merealisasikan SDGs di Indonesia

29 Agustus 2018   19:45 Diperbarui: 29 Agustus 2018   19:52 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara perairan yang kaya akan ikan di dalamnya, salah satunya adalah ikan tuna (Thunnus Sp.). Dibandingkan dengan jenis ikan yang lain, ikan tuna memiliki keunggulan bahwa jenis ikan ini sangat kaya akan omega 3 yang baik untuk fungsi kognitif otak, sehingga mencegah dari penyakit degenarasi fungsi otak seperti alzheimer karena omega 3 dapat membantu memperlancar suplai darah ke otak. Omega 3 dalam ikan tuna juga dapat menurunkan risiko inflamasi, yang berfungsi sebagai perantara siynal agar dapat diterima oleh otak. Selain itu, omega 3 sangat dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin sehingga mengharuskan sang ibu hamil untuk mengonsumsinya demi masa depan sang bayi. Meskipun sangat dibutuhkan dalam perkembangan otak pada masa janin dalam kandungan, omega 3 tidak serta-merta hanya dibutuhkan oleh janin, tetapi juga dibutuhkan untuk semua tingkat usia karena ikan tuna juga mengandung zat yang bersifat anti toksik, baik untuk kesehatan jantung sehingga menurunkan kadar lemak jahat dalam tubuh.

Utamanya, gizi yang baik akan menghubungkan sinyal-sinyal dalam otak sehingga anak-anak akan memiliki kecerdasan, dan tanpa sadar kita sudah membuat satu langkah kecil untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dan dengan meningkatnya kualitas pendidikan, sumber daya manusia yang juga berkualitas akan tercetak, hal ini menjadi pilar utama demi terealisasinya SDGs di Indonesia.

Mengacu pada poin SDGs yang diutamakan oleh pemerintah Indonesia, dapat diketahui bahwa bangsa ini tak dapat lepas dari problematika untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak bangsa. Masalah kualitas pendidikan ini lalu merambat pada permasalahan pelik mengenai rendahnya kualitas sumber daya manusia dan negeri kita masih akan terus berputar dalam lingkaran setan ini jika tak ada jalan yang membebaskan dari segala persoalan.

Perbaikan status gizi adalah sebuah jalan, memang bukan satu-satunya jalan, akan tetapi langkah demi langkah yang kita ambil dalam upaya ini merupakan hal yang menjanjikan.

Dimensi pembangunan diarahkan pada upaya kebijakan dan program yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat yang menghasilkan manusia-manusia Indonesia yang unggul. Karena itu, salah satu prioritas pembangunan adalah pembangunan karakter bangsa, yang tentunya ditentukan pula oleh kecukupan gizi (Kemenkes, 2015).

Ada tiga dimensi utama untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia, menurut Menteri PPN atau Kepala Bappenas, Drs. Andrinof Achir Chaniago, M.Si tiga aspek itu adalah kecerdasan, kesehatan fisik, dan ketahanan mental. "Masalah gizi masuk ke dalam tiga dimensi tersebut. Gizi penting untuk meningkatkan kecerdasan manusia, menyehatkan fisiknya serta menguatkan mental dan perilaku manusia Indonesia," ia menambahkan.

Untuk yang lebih sederhana, mari simpulkan segala penjabaran di atas pada sebuah peta konsep.

untitled-5b86941843322f527944edb4.jpg
untitled-5b86941843322f527944edb4.jpg
Dapat dikatakan bahwa gizi merupakan pilar utama yang menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara. Perbaiki gizi masyarakat Indonesia dengan membiasakan makan ikan karena kandungan omega 3 di dalamnya akan memaksimalkan fungsi otak sehingga tercipta manusia Indonesia yang berkualitas. Jika manusia-manusianya sudah berkualitas, maka tak ada alasan untuk tak menempuh pendidikan, dan bukan lagi sebuah ketidakmungkinan apabila Indonesia bisa mengejar ketertinggalan, lantas bangkit serta merealisasikan SDGs seperti yang telah direncanakan.

Sumber referensi:

Diana, F. M. (2013) "Omega 3 dan Kecerdasan Anak". Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7, (2), 82-88.

Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI . (2015). Status Gizi Pengaruhi Kualitas Bangsa, [online]. Tersedia: http://www.depkes.go.id/article/print/15021300004/status-gizi-pengaruhi-kualitas-bangsa.html. [29 Januari 2017]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun