Puisi "Rindu Berkarat"
Mentari tengah hari melalap kenangan pada sejuta wajah
Ia gulir kabut yang bercinta dengan langit di pelataran cakrawala
Karsanya menembusi hati jiwa-jiwa berdaya
Ini tentang kita yang menuai rindu berkarat sebab terjerat penjara kata; habis dirajam bilah asmara
Kau selalu tau cara membuatku berpaling padamu lagi dan lagi
Tak jera mengejar aroma musim gugur yang menghantui
Terbuai angan cinta abadi, aku menengarai jejakmu di setiap embun pagi
MDJI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H