Puisi "Rindu Berkarat"
Mentari tengah hari melalap kenangan pada sejuta wajah
Ia gulir kabut yang bercinta dengan langit di pelataran cakrawala
Karsanya menembusi hati jiwa-jiwa berdaya
Ini tentang kita yang menuai rindu berkarat sebab terjerat penjara kata; habis dirajam bilah asmara
Kau selalu tau cara membuatku berpaling padamu lagi dan lagi
Tak jera mengejar aroma musim gugur yang menghantui
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!