Di zaman sekarang pasti nggak ada yang nggak tau tentang overthinking ya readers. Apa kamu juga sedang menghadapi si-overthinking ini? Nah, kalau begitu kamu harus baca artikel ini sampai  habis ya! Yuk, kenali lebih dalam dan mulai berdamai dengannya!
Apa itu overthinking? Overthinking adalah istilah dari seseorang yang berpikir secara berlebihan dan terlalu dalam. Misalnya ketika kamu akan berkencan dengan orang yang kamu sukai, beberapa orang mungkin akan sangat bersemangat, beberapa orang justru akan overthink yang menyebabkan mereka grogi. Apa nanti dia suka dengan baju saya ya?, gimana kalau restoran yang saya pesan tidak cocok dengannya?, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang berlebihan. Tak jarang si-overthinking ini menjadi akar dari stress, OCD (Obsessive Compulsive Disorder), anxiety disorder, dan depresi.
 Di dunia yang serba cepat ini juga menjadi alasan mengapa  pikiran kita menjadi  semrawut dan acapkali berpikir secara berlebihan, terutama untuk kamu pengguna media sosial. Kita tenggelam oleh ratusan informasi, menjejalkan diri kita dengan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu, memaksakan diri kita untuk selalu up to date dan trendy, memaksakan diri kita untuk selalu mencari 'sesuatu di luar', tapi justru lupa untuk melihat ke dalam, untuk diam dan mendengar emosi, mental, dan tubuh kita, lupa untuk menjadi sahabat untuk diri kita sendiri, dan lupa bahwa hidup sebenarnya bukan hanya tentang masa lalu dan masa depan, namun juga masa sekarang. Kehilangan sensasi hidup di masa sekarang inilah yang menyebabkan kita terus menerus berada di pikiran kita. Saya sendiri percaya bahwa segala sesuatu butuh keseimbangan. Tak ada baik tanpa buruk, tak ada senang tanpa sedih, tapi tak ada dari dua hal berlawanan itu yang salah atau benar, karena kedua hal itu selalu berjalan sejajar beriringan. Nah untuk itu, kita harus bisa menyeimbangkan pikiran kita, tentang apa yang bisa dipelajari dari masa lalu, apa yang akan kita capai di masa depan, dan mengerjakan sesuatu yang memang harus dikerjakan di masa sekarang.
Kemungkinan apa yang akan terjadi ketika kamu mengalami overthinking ini?
1. INSOMNIA
Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau mempertahankan tidur (Ema A.M., Kusuma F.H.D., Widiani E., 2017). Kamu kemungkinan besar akan mengalami insomnia, misalnya ketika pikiranmu tak henti-hentinya berputar bahwa  esok hari ada wawancara untuk melamar kerja. Alhasil, kamu kurang tidur dan ketika kamu diwawancarai, kamu merasa tidak dalam kondisi optimal dan menyebabkanmu tidak percaya diri.
2. MENJADI KURANG KREATIF
Penelitian dari Inggris menemukan bahwa ketika otak kita melakukan proses kognitif yang tenang, kita menjadi lebih kreatif. Berpikir secara berlebihan yang dapat mengarah pada "kebiasaan mental", sebagaimana diutarakan dalam peneltian itu, pada dasarnya dapat membuatmu terjebak dan kehabisan gagasan atau solusi baru. Penelitian lain dari Stanford juga menghasilkan kesimpulan yang sama. Partisipan diminta menggambar serangkaian gambar ketika mereka terhubung dalam Magnetic Resonance Imaging Machines (MRIs). Beberapa orang mudah untuk mengilustrasikan, beberapa sulit. Semakin sulit digambar, semakin keras partisipan berpikir, dan semakin kurang kreatif gambar mereka. Sementara disisi lain, semakin kurang berpikir, semakin kreatif gambar-gambar itu. Jadi, jika kita berpikir secara berlebihan, itu menjadi penghalang kreativitas. (Ries J., 2020) . Â
3. SELALU MERASA KEKURANGAN ENERGI
Berpikir membutuhkan banyak energi, terutama untuk pikiran-pikiran negatif, lebih lagi ketika pikiran itu datang secara berlebihan. Ketika kita berpikir secara berlebihan dan membuat kita stres, tubuh kita memproduksi kortisol, yaitu hormon stres. Dalam jangka waktu yang panjang, pelepasan kortisol yang terus menerus dapat menguras dan mengakibatkan kehabisan tenaga. (Ries J., 2020).
4. TIDAK PERCAYA DIRI