Mohon tunggu...
Made Pramana
Made Pramana Mohon Tunggu... -

freelance writer and free, people are free creative

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mau Duit apa Mau Seragam berdasi???

27 Januari 2016   21:57 Diperbarui: 27 Januari 2016   22:09 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore Hari yang cerah, istriku yang ku cintai membuat secangkir kopi untukku. obrolan ringan pun dimulai. Mas, kenapa kamu tidak mau bekerja lagi seperti dahulu? kan keren pakai dasi disegani orang ( maklum di kampung kami orang yang berdasi sangat dihormati apalagi seorang P*S. "memang kenapa bu? bukankah kebutuhan keluarga kita terpenuhi, tanpa aku harus bekerja sama orang? biarpun aku pakai dasi tetap saja aku bawahan bu bukan Bos! Lagipula membuat kantor dirumah sendiri dengan dua orang karyawati juga bisa menghidupi keluarga bahkan melebihi gajiku waktu bekerja sama orang". Sarti Istriku terdiam berfikir, " Iya si Mas, tapi kan kamu jadi kaya pengangguran setiap hari dirumah mengatur anak buah, bahkan terlalu santai". dengan senyuman aku menjawab, "Bu, jika usaha ini kita tekuni aku yakin suatu saat kita juga bisa sukses seperti orang-orang, biarkan saja orang mau berkata apa, yang jelas aku lebih memilih wirausaha seperti ini yang penting aku tidak menyalahi aturan dan tetap menafkahimu. kecuali jik aku seperti ini lalu aku tidak menafkahimu kamu boleh tegur aku.

(Memang semenjak aku resign dari perusahaan aku memilih bisnis Olshop dirumah dengan omset yang menggiurkan, tapi semua aku lakukan dirumah, yah namanya bisnis Olshop target marketnya ya orang2 jauh, tetangga juga tidak tahu apa kegiatanku dirumah mereka tahunya aku setiap hari didalam rumah dan keluar rumah sore hari setelah menutup Toko Online ku. Sementara Istriku tiap pagi pergi kekantor dan pulang sore mungkin tetangga beranggapan selama ini biaya kehidupan dan perekonomian keluarga di pikul sendiri oleh istriku). sarti istriku mungkin malu sama tetangga jika aku saben hari duduk dirumah otak atik hp sama komputer, mungkin pikir tetangga ku aku sedang main game online kali. hehe. " Mas, apa ngga lebih baik kamu bekerja saja biar gaji sedikit tapi kamu kelihatan keren dan disegani". " Bu, Tugas Suami itu menafkahi keluarga, bukan dandan rapih gaya2an pakai dasi tapi dompet kempes, aku si mau saja bu bekerja tapi rasanya gaji segitu tidak sebanding dengan kebutuhan hidup, belum lagi memikirkan masa depan anak kita biaya pendidikan juga tinggi, apa mampu nanti kita nguliahin anak dengan gaji karyawan yang pas pasan? aku si terserah kamu jika kamu merasa cukup dengan gajiku sebagai karyawan, terserah kamu bu, mau pilih Duit apa Pilih Seragam kantorku yang kata kamu keren?". "bersambung"........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun