Tabel periodik adalah suatu bentuk tabel yang berisi susunan unsur- unsur kimia berdasarkan nomor- nomor atom yang dimilikinya. Nomor atom yang tersusun tersebut berisi sejumlah proton dalam konfigurasi elektron tertentu dengan kesamaan sifat yang dimiliki unsur kimia. Tabel periodik terbagi dalam empat blok, yaitu blok s, p, d, dan f. Dalam satu periode atau baris, di bagian kiri itu menunjukkan sifat logam, sedangkan bagian kanan untuk menunjukkan sifat non logam. Adapun istilah-istilah dalam tabel periodik adalah periode, golongan, blok s, blok p, blok d, dan blok f.
Periode adalah bagian baris horizontal pada tabel periodik kimia dengan trend horizontal yang lebih signifikan dibandingkan tren vertikal karena sulit dipahami.Â
Dapat dilihat pada bagian blok-f menunjukkan lantanida dan aktinida membentuk dua seri unsur horizontal yang bisa menjadi definisi substansial dalam menentukan unsur kimia.Â
Golongan pada tabel unsur- unsur kimia biasa juga disebut juga dengan istilah famili yang berarti bagian pada tabel periodik yang berbentuk kolom vertikal dengan trend periodik, bukan menggunakan golongan periode dan blok tertentu. Blok-s pada tabel periodik kimia adalah unsur dari dua golongan, yaitu logam alkali dan alkali tanah. Pada susunannya, blok-s juga berisi unsur tambahan dengan hidrogen dan helium.Â
Blok-p pada tabel unsur- unsur kimia terdiri dari enam golongan, yaitu 13 golongan sampai 18 sesuai dengan ketentuan IUPAC mulai dari 3A hingga 8 A sesuai penamaan Amerika. Semua bagian pada blok-p juga memiliki kandungan sebagian besar adalah metaloid. Blok-d pada tabel unsur- unsur kimia terdiri dari 3 sampai 12 golongan, mulai dari golongan 3B hingga 2B dalam sistem penggolongan Amerika.
Semua unsur kimia dalam golongan blok-d adalah logam transisi. Blok-f pada tabel unsur- unsur kimia sering diletakan dibagikan bawah. Perlu diketahui bahwa golongan blok-f tidak memiliki nomor golongan yang terdiri dari lantanida dan aktinida.
Unsur- unsur kimia miliki pengelompokan berdasarkan sifat fisika dan kimianya masing-masing sesuai gejala yang dialami oleh unsur tersebut. Itulah sebabnya ada beberapa klasifikasi yang perlu diketahui agar bisa memahami tabel periodik dengan benar, seperti logam, metalloid, dan non logam.Â
Logam biasanya berupa padatan yang berkilau dengan konduktivitas tinggi dan dapat membentuk alloy dengan bentuk logam lainnya untuk membentuk senyawa ion berupa garam dengan non logam atau selain gas mulia. Berikut ini karakteristik logam pada tabel periodik: 78% dari semua unsur yang dikenal adalah logam, ditempatkan di sisi kiri tabel periodik, biasanya padat pada suhu kamar, biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, penghantar panas dan listrik yang baik, dan dapat ditempa dan diregangkan. Non logam biasanya berbentuk gas berwarna atau tidak berwarna yang bisa membentuk senyawa dengan bentuk non logam lainnya secara kovalen. Berikut ini karakteristik non logam pada tabel periodik : terletak di sisi kanan atas, tabel Periodik
total ada 22 non-logam, biasanya padatan atau gas pada suhu kamar, titik leleh dan titik didih rendah, penghantar panas dan listrik yang buruk. Metaloid biasanya bersifat di antara logam dan non logam ataupun campuran dari kedua unsurnya
Klasifikasi pada tabel periodik biasanya ditunjukkan dengan warna tabel yang berbeda- beda. Untuk membatasi unsur- unsur logam dan non logam adalah dengan banyaknya logam dan non logam tersebut dalam unsur kimia. Logam dan non logam selanjutnya diklasifikasikan dalam sub kategori dengan gradasi sifat dari logam non logam untuk unsur kimia dalam periode yang sama.Â
Logam terdiri dari alkali reaktif, logam alkali tanah kurang reaktif, lantanida aktinida, logam transisi, dan logam pasca-transisi. Sedangkan non logam terdiri dari poliatomik, non logam esensial yang merupakan non logam hampir mirip metaloid, dan gas mulia monoatomic yang merupakan non logam hampir inert sempurna. Jika metaloid lebih menunjukkan sifat logam dan non logam, seperti silicon, germanium, arsen, dan antimony.
Selanjutnya adalah keadaan materi dimana hal lain yang juga menjadi pembeda dalam klasifikasi unsur- unsur kimia adalah wujud materi atau fase unsur tersebut, seperti cair, padat, atau gas dalam temperatur dan tekanan standar (STP). Biasanya unsur yang berwujud padat memiliki temperatur konvensional dan tekanan atmosfer dan beberapa berwujud gas. Sedangkan yang berwujud cair hanya brom dan raksa pada 0 C atau sekitar 32 F dengan tekanan atmosfer normal.
Titik lebur dan titik didih digunakan untuk mendefinisikan karakter unsur yang dinyatakan dengan derajat Celsius pada tekanan atmosfer tertentu. Sebenarnya klasifikasi unsur berdasarkan titik lebur dan titik didih sudah diketahui, namun ada beberapa unsur radioaktif dengan jumlah sangat kecil belum diketahui. Helium atau He hanya memiliki titik didih dan tidak memiliki titik lebur pada penyajian konvensional karena tetap berada pada wujud cair meskipun dalam keadaan nol mutlak pada tekanan atmosfer. Klasifikasi tabel periodik juga menggunakan massa jenis pada temperatur dan tekanan standar (STP) sebagai karakter unsur kimia.
Massa jenis kemudian dinyatakan dalam gram per sentimeter kubik atau g/cm3. Massa jenis biasanya juga dinyatakan untuk wujud gas pada temperatur pengukuran wujud tertentu. Misalnya saat dicairkan atau dipadatkan maka unsur gas memiliki massa jenis yang sama dengan unsur kimia lainnya. Saat sebuah unsur kimia memiliki alotrop dengan massa jenis yang berbeda, maka salah satu alotrop yang mewakilinya akan dipilih dalam penyajian kesimpulan. Contohnya tiga alotrop karbon yakni karbon amorf, grafit, intan memiliki massa jenis masing-masing yaitu 1,8-2,1; 2,267; dan 3,515 g/cm3.
Unsur kimia yang diteliti sampai saat ini sebagai sampel zat padat memiliki delapan jenis struktur Kristal dalam materialnya. Yakni kubik, kubik pusat badan, kubus pusat muka, heksagonal, monokinis, ortorombik, rhombohedral, dan tetragonal. Pada beberapa unsur transuranium sintetis, sampel unsur kimia yang tersedia sangat sedikit jumlahnya untuk bisa menentukan struktur kristalnya. Adapun cara untuk membaca tabel periodik adalah:
1. Membaca dari kiri atas ke kanan bawah
2. Pahami unsur kimia
3. Mengenal golongan atom dengan sifat fisik yang sama
4. Perhatikan ruang kosong pada tabel
5. Perhatian bahwa setiap baris disebut periode
6. Bedakan antara logam, semi logam dan non logam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H