Selanjutnya adalah keadaan materi dimana hal lain yang juga menjadi pembeda dalam klasifikasi unsur- unsur kimia adalah wujud materi atau fase unsur tersebut, seperti cair, padat, atau gas dalam temperatur dan tekanan standar (STP). Biasanya unsur yang berwujud padat memiliki temperatur konvensional dan tekanan atmosfer dan beberapa berwujud gas. Sedangkan yang berwujud cair hanya brom dan raksa pada 0 C atau sekitar 32 F dengan tekanan atmosfer normal.
Titik lebur dan titik didih digunakan untuk mendefinisikan karakter unsur yang dinyatakan dengan derajat Celsius pada tekanan atmosfer tertentu. Sebenarnya klasifikasi unsur berdasarkan titik lebur dan titik didih sudah diketahui, namun ada beberapa unsur radioaktif dengan jumlah sangat kecil belum diketahui. Helium atau He hanya memiliki titik didih dan tidak memiliki titik lebur pada penyajian konvensional karena tetap berada pada wujud cair meskipun dalam keadaan nol mutlak pada tekanan atmosfer. Klasifikasi tabel periodik juga menggunakan massa jenis pada temperatur dan tekanan standar (STP) sebagai karakter unsur kimia.
Massa jenis kemudian dinyatakan dalam gram per sentimeter kubik atau g/cm3. Massa jenis biasanya juga dinyatakan untuk wujud gas pada temperatur pengukuran wujud tertentu. Misalnya saat dicairkan atau dipadatkan maka unsur gas memiliki massa jenis yang sama dengan unsur kimia lainnya. Saat sebuah unsur kimia memiliki alotrop dengan massa jenis yang berbeda, maka salah satu alotrop yang mewakilinya akan dipilih dalam penyajian kesimpulan. Contohnya tiga alotrop karbon yakni karbon amorf, grafit, intan memiliki massa jenis masing-masing yaitu 1,8-2,1; 2,267; dan 3,515 g/cm3.
Unsur kimia yang diteliti sampai saat ini sebagai sampel zat padat memiliki delapan jenis struktur Kristal dalam materialnya. Yakni kubik, kubik pusat badan, kubus pusat muka, heksagonal, monokinis, ortorombik, rhombohedral, dan tetragonal. Pada beberapa unsur transuranium sintetis, sampel unsur kimia yang tersedia sangat sedikit jumlahnya untuk bisa menentukan struktur kristalnya. Adapun cara untuk membaca tabel periodik adalah:
1. Membaca dari kiri atas ke kanan bawah
2. Pahami unsur kimia
3. Mengenal golongan atom dengan sifat fisik yang sama
4. Perhatikan ruang kosong pada tabel
5. Perhatian bahwa setiap baris disebut periode
6. Bedakan antara logam, semi logam dan non logam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H