Mohon tunggu...
Made Ari Yuliati
Made Ari Yuliati Mohon Tunggu... Guru dan Penulis -

Seorang penulis yang selalu belajar menulis, sedang menggandrungi tegur-sapa, tulis-menulis di dunia maya. Sudilah bertandang ke blog saya www.madesandat.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

'Slentingan-slentingan' kurang sedap tentang Indonesia

18 Agustus 2015   10:09 Diperbarui: 19 Agustus 2015   10:12 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Trus, so what gitu loh? Emangnya loe bisa bikin yang lebih baik? Ya buktiin donk, jangan ngomong doank!

Jika memang kita memiliki skill yang mumpuni untuk membuat sebuah karya yang lebih baik, kenapa tidak berkontribusi? Ya, paling tidak kita memberikan sesuatu untuk negeri ini, tanah air tercinta.

2. Indonesia dan jam karet

“Yah, begini nih Indonesia, memang terkenal dengan jam karetnya,” gerutu salah seorang anggota meeting yang sedang menunggu anggota lainnya. Jadwal meeting kala itu jam 3 sore, sementara jam 3.20 hanya segelintir anggota yang baru memasuki ruangan meeting.

Fenomena jam karet memang demikian terkenalnya sampai-sampai orang di kampung pun sering memakai istilah ini. Bukannya dijadikan sebagai bahan untuk memperbaiki diri, tapi hal ini bahkan menjadi sebuah guyonan. Bahkan orang yang dikatakan punya ‘jam karet’ alias selalu datang telat/tidak tepat waktu seolah bangga menyandang predikat ini. Ia merasa menjadi orang yang paling penting sedunia karena kehadirannya selalu ditunggu-tunggu.

Jika memang tidak ingin menunggu ya jangan membuat orang menunggu. Namun karena sering menerima perlakuan “harus menunggu” beberapa orang yang saya kenal disiplin waktu pun ikut-ikutan membudidayakan jam karet. Ketika saya tanya alasan mereka,

“Ah, aku capek menunggu terus, ya sekali-sekali boleh dong ditunggu.”

Memang tidak bisa menyalahkan pemikiran demikian karena pengalaman menghadiri acara dengan jam karet seringkali ia alami. Namun, jika tidak dimulai dari diri sendiri, dari siapa lagi? Saya sama sekali tidak mendukung budaya jam karet ini apalagi kalau jam karet ini dilekatkan dengan Indonesia. Oh, big NO!

Janganlah hanya mengeluhkan jam karet, tapi bertindaklah.

3. Indonesia kaya akan sumber daya alam tetapi miskin sumber daya manusia!

Jika ada yang mengeluhkan tentang sumber daya manusia, kita harus melihat diri kita sendiri dulu. Refleksi dulu. Kita ini adalah salah satu dari sekian ratus juta jiwa sumber daya manusia di Indonesia. Kita adalah bagian dari sumber daya manusia itu. Ketika kita mengatakan Indonesia miskin sumber daya manusia, ya kita termasuk yang menyebabkannya. Daripada kita sibuk mencari siapa saja yang termasuk manusia Indonesia yang memiskinkan negara, daripada sibuk mengeluh tentang sumber daya alam yang tak dikelola dengan baik karena keterbatasan sumber daya manusia, lebih baik berkontribusi, memberikan ide dan pemikiran untuk memberdayakan sumber alam untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun