a. Motherese, yaitu cara ibu dan orang dewaasa lainnya sering berbicara pada bayi dengan frekuensi dan hubungan yang lebih luas menggunakan kalimat-kalimat sederhana.
b. Recasting, yaitu pengucapan makna suatu kalimat yang sama atau mirip dengan cara berbeda. hal ini dapat dilakukan dengan mengubahnya menjadi suatu pertanyaan.
c. Echoing, yaitu mengulangi apa yang anak katakan khususnya suatu ungkapan atau kalimat yang tidak sempurna.
d. Expanding, yaitu menyatakan ulang apa yang telah anak katakan.
e. Labelling, yaitu mengidentifikasi nama-nama benda.
Strategi pembelajaran bahasa pada anak dilakukan ibu atau orang dewasa lainnya baik secara disengaja maupun tidak disengaja. Demikian pentingnya pengaruh lingkungan (keluarga).
Lingkungan sosial kedua yang turut mempengaruhi perkembangan bahasa anak adalah sekolah. Di sekolah anak mulai berinteraksi dengan teman sebayanya, ibu guru, bapak guru dan orang dewasa lainnya. Bentuk interaksi di sekolah berbeda dengan interaksi di dalam keluarga sebagai lingkungan sosial pertama.
Dirasai hal-hal diatas adalah pengetahuan dasar yang patut kita perhatikan. Tapi ada satu hal yang perlu diingat, setiap anak memiliki proses perkembangan bahasa yang berbeda-beda. Jadi jangan pernah membanding-bandingkan anak kita dengan anak yang lain didepan anak. hal tersebut akan menyebabkan gangguan psikologis pada anak.
 Pada artikel kali ini, mungkin cukup sampai disini. Kali lain, jika ada kesempatan akan saya bahas lebih lanjut mengenai perkembangan bahasa anak. Semoga bermanfaat, terimakasih. Â
Sumber Bacaan:
Susanto, Ahmad. 2016. Pendidikan Anak Usia Dini (Ciputat: Bumi Aksara).