Mohon tunggu...
little fufu
little fufu Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembelajar aktif

manusia freedom yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Move On kok Terus!

3 Januari 2020   15:11 Diperbarui: 3 Januari 2020   16:32 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayo move-On bersama! Bukan karena saya menulis artikel ini, saya sudah menjadi segalanya. Tidak, saya seperti Anda yang masih terus mencoba memperbaiki diri dan ingin sharing, mengajak banyak orang untuk sadar akan keterpurukan yang sedang dialami. Lalu, bagaimana caranya?

Tulisan ini terinspirasi oleh seorang inspirator yaitu Om Jamil Azzani, melalui bukunya yang berjudul "ON" ini dapat mengubah cara pandang saya akan hidup, mulannya sih " Just let it flow" dalam menjalani hidup, yang mungkin itu berawal dari penyakit malas berfikir, lalu akhirnya berdampak kepada kehidupan yang dirasa tanpa visi yang akhirnya mengisi waktu dengan hal yang sia-sia. Seolah-olah mendapatkan garansi resmi dari Allah Swt akan umur yang panjang. Sungguh mengenaskan bukan? harus move-ON.

Situs pengembangan diri livestrong.com (dalam jamil Azzani 2013: 11), menuliskan beberapa hal yang perlu kita persiapkan untuk move-On dan mampu mengatasi perubahan-perubahan yang selalu hadir dalam kehidupan kita.

Langkah pertama, mendeteksi diri. Apakah kita sudah mengalami perubahan yang signifikan? Perubahan yang menuju ke arah sesuai ataukah malah mengalami penurunan dalam perubahan? Seperti yang kita ketahui bersama bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan yang keberadaannya tidak bisa kita elakkan. Dengan mendeteksi diri, kita akan semakin mampu menyetel adaptasi diri dan terus tumbuh dari setiap perubahan yang datang dalam kehidupan kita.

Langkah kedua, set-up ulang. Set-up ulang diri kita dengan mengikuti perubahan dari luar dengan cara apa? Dengan cara mengubah kebiasaan dan segala sesuatu yang diperlukan. Mulailah dengan mencicilnya sedikit demi sedikit agar tidak terasa begitu berat, hingga nanti pada akhirnya kita sepenuhnya berubah mengikuti irama nada kehidupan yang baru.

Nah, perihal mendeteksi diri, Om Jamil Azzani (2013), dalam bukunya yang berjudul "ON" memberikan cara mendeteksi diri dengan menggunakan empat "ON" sebagai alat deteksi yang dirasa efektif. Lalu, lakukan set-up ulang diri dengan menyalakan tombol "On" dalam diri.

Apa itu empat ON?

Bintang dilangit itu banyak, pancarannya mampu menyinari bumi kala malam. Nah, diantara bintang yang terang itu, tentu ada yang paling terang, itu visi-ON. Selama kita hidup, tentu memiliki begitu banyak keinginan yang ingin diraih, ribuan bahkan jutaan keinginan. Nah, diantara keinginan itu, tentu ada yang paling besar yang ingin kita wujudkan, itulah visi-ON. Temukanlah visi-ON hidup kita, maka ia akan menjadi bahan bakar dan energi dalam hidup kita (Jamil Azzani, 2013:12).

Kalian pernah berpergian? Tentu pernah. Berpergian tetapi tidak tahu harus pergi kemana? Pernah? Apa yang terjadi? Tentu hanya berputar-putar dan tidak tentu arah. Sama seperti kita, apabila hidup tanpa menemukan visi hidup, Kita tidak tahu harus berbuat apa. Meskipun memiliki resolusi tahunan, mungkin sebatas membuat dan mendeklarasikan tanpa ada energi atau ruh didalamnya. 

Akhirnya apa? kita hanya menggebu diawal tahun, namun tanpa ada hasil yang dapat kita banggakan di akhir tahun. Dan itu berulang sepanjang tahun, sepertinya saya paham sekali pada bab ini, hehe. Tentukan visi-ON kita sekarang juga dan jangan lupa deklarasikan dengan orang-orang disekitar kalian.

Tunggu dulu, belum selesai. Kita harus inget bahwa visi-ON saja tidak cukup, kita juga harus acti-ON. Hingga terbentuk sebuah jargon, "Talk-Action=Shit". Dengan visi-ON yang jelas, acti-ON kita pun akan terarah. Action yang tidak berhubungan dengan vision kita, harus dihindari. Belajar untuk berani berkata "tidak", untuk ajakan action yang menjauhkan kita pada vision kita. Tanpa kita sadari waktu di dunia sangatlah terbatas, maka harus ada skala prioritas dalam melakukan action (Jamil Azzani 2013:13).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun