Mohon tunggu...
Mada Nurinnaja Almadina
Mada Nurinnaja Almadina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030118

a reader that writes sometimes

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Beginilah Suasana Kompleks Wisata Tamansari setelah Pandemi

15 Juni 2022   22:24 Diperbarui: 15 Juni 2022   23:34 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung yang Hendak Menuju Pintu Keluar Tamansari (DOKPRI)

Jogja dengan berbagai keindahan di setiap sudut kotanya dan beragam tempat wisata yang bersejarah dan tak kalah menarik pula tentunya menjadi daya tarik tersendiri dari kota istimewa ini. Kali ini penulis akan membahas salah satu destinasi wisata terkenal dan sangat ikonik bagi Yogyakarta sendiri yaitu Kampung Wisata Tamansari setelah situasi pandemi mereda. 

Tentunya bagi para warga asli Jogja sudah tidak asing lagi dengan destinasi wisata ini, memiliki lokasi yang cukup strategis di tengah daerah bangunan Keraton Yogyakarta dan tidak terlalu jauh dari titik 0 tentunya menjadikan Tamansari 

sebagai destinasi wisata dengan spot yang sangat strategis dan terjangkau bagi para wsiatawan lokal maupun asing tentunya. Yang menjadikan Tamansari salah satu destinasi wisata yang terkenal dikarenakan arsitekturnya yang merupakan paduan dari gaya arsitektur Jawa dan arsitektur Portugis. 

Keunikan tersebut lah yang membuat kompleks bangunan Tamansari ini menjadi suatu spot berfoto ria yang sangat terkenal dan indah tentunya.

Tamansari sesuai dengan namanya merupakan sebuah taman air yang indah dikelilingi oleh kolam luas dengan air mancur yang sangat mewah, tak hanya itu tamansari sendiri dibagi menjadi beberapa bagian yang sangat luas dan memiliki ciri khas yang sangatlah menarik. 

Tamansari sendiri merupakan sebuah taman bekas istana yang merupakan bagian dari Keraton Yogyakarta dan sudah dibangun sejak zaman Sultan Hamengkubowono I. Bukti dari sejarah kapan didirikannya wisata Tamansari ini didapatkan dari sebuah candra sengkala yang ada disana.

Candra sengkala ini bernama Catur Naga Rasa Tunggal yang memiliki arti empat naga satu rasa. Menurut candra sengkala ini dibuktikan bahwa awal dari pembangunan Tamansari dimulai dari tahun 1758 M atau 1684 dalam tahun Jawa. Selain itu ada lagi candra sengkala bernama Lajering Sekar Sinesep Peksi yang memiliki arti

Kuntum Bunga dihisap Burung. Menurut candra sengkala ini diberitahukan bahwa bagian-bagian penting dari kompleks bangunan Tamansari ini selesai dibangun pada tahun 1765 M atau pada tahun 1691 dalam tahun Jawa. Kedua candra sengkala ini berada di tempat yang berbeda, 

dimana candra sengkala Catur Naga Rasa Tunggal berada di Gapura Panggung yang merupakan pintu masuk dari kompleks Tamansari ini. Sementara candra sengkala Lajering Sekar Sinesep Peksi terdapat di Gapura Agungnya.

Tamansari sendiri pernah mengalami suatu renovasi pada 27 Mei 2006 silam karena gempa di Yogyakarta. Sekarang Tamansari dibagi menjadi 4 bagian dengan berbagai bangunan dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Bagian pertama merupakan bagian utama dari kompleks bangunan ini yang disebut dengan segaran atau laut buatan dikarenakan terdapat 

danau buatan yang terletak di sebelah barat bagian ini.Di bagian pertama inilah terdapat pulau buatan yang disebut Pulo Kenongo, Pulo Cemethi, dan sebuah sumur yaitu sumur gumuling.  Kemudian di bagian Kedua ini adalah sebuah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain disebut Pemandian Umbul Binangun. 

Terdapat banyak bangunan di dalam bagian kedua ini yaitu Gedhong Gapura Hageng, Gedhong Lopak-lopak, Umbul Pasiraman, Gedhong Sekawan, Gedhong Gapuro Panggung, dan Gedhong Temanten. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Lalu bagian terakhir merupakan bagian sebelah timur dari bagian pertama dan kedua, bagian ini juga meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.

Ramainya Pengunjung Tamansari (DOKPRI)
Ramainya Pengunjung Tamansari (DOKPRI)

Semenjak pandemi yang kian mereda lokasi wisata ini juga semakin hari semakin ramai. Dengan musim liburan yang akan datang menambah banyak wisatawan luar kota yang berkunjung ke tempat wisata ini ditambah dengan pandemi yang semakin mereda para pengunjung lokal pun juga berdatangan kembali. 

Ketika penulis sendiri datang berkunjung, penulis dapat merasakan antusiasme dari para wisatawan lainnya terbukti dengan banyaknya kendaraan yang berada di parkiran yang sangat ramai dan penuh. Banyak rombongan keluarga yang datang untuk berkunjung dikarenakan 

hari libur begitu pula dengan rombongan anak muda yang tengah sibuk berfoto bersama di kompleks wisata tersebut. Bahkan terlihat beberapa rombongan yang menyewa pemandu wisata untuk menemani perjalanan mereka sembari mempelajari lebih dalam tentang taman bersejarah ini. 

Penulis sempat berbincang dengan salah satu warga setempat, ia mengatakan bahwa ketika pandemi menimpa tempat wisata ini cukup sepi terlebih dengan salah satu bangunan yang ditutup yaitu sumur gumuling menambah sedikit pengunjung yang datang. Kemudian ia juga mengatakan bahwa dengan adanya prokes juga pada saat itu Tamansari juga mulai membatasi pengunjung yang datang.

Salah satu warga mengatakan bahwa dengan situasi yang telah membaik, Tamansari perlahan mulai kembali seperti seramai dulu. Meskipun ketika pandemi belum menimpa, lokasi ini benar-benar ramai setiap harinya dengan antrean panjang untuk membeli tiket. Penulis pun kembali menyusuri bagian demi bagian di kompleks Tamansari ini, 

keindahan temapt ini tentunya sangat menarik hingga penulis selalu mengambil foto demi foto setiap mencapai suatu bagian baru. Penulis juga sempat berbincang dengan beberapa pengunjung dan mereka kurang lebih mengatakan bahwa tempat ini tentunya memiliki daya tarik yang luar biasa dan arsitektur bangunan-bangunannya yang sungguh unik, 

beberapa juga mengatakan bahwa mereka cukup rajin mengunjungi tempat wisata ini dan cukup senang karena situasi yang membaik bahwa mereka bisa kembali mengunjungi tempat bersejarah ini.

Pengunjung yang Hendak Menuju Pintu Keluar Tamansari (DOKPRI)
Pengunjung yang Hendak Menuju Pintu Keluar Tamansari (DOKPRI)

Tentunya pandemi sangat berpengaruh bagi sektor wisata di Indonesia begitupun dengan Kompleks wisata Tamansari ini. Tetapi dengan situasi yang kian membaik dan pandemi yang mulai mereda, aman dikatakan bahwa Tamansari tentunya akan perlahan-lahan bangkit dan kembali ramai seperti dulu lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun