Mohon tunggu...
Madanisme 158
Madanisme 158 Mohon Tunggu... -

begitu indah jika di imajinasikan tetapi belum tentu indah jika di dunia nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Silet di Ujung Nadi

18 November 2013   03:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:01 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Silet di ujung nadi
ketika dia bergerak darah tertumpah dibumi
apa arti darah jika silet-silet datang sendiri menghinggapi nadi
silet-silet dari kaum pribumi
denyut nadi mati ketika silet pribumi bergerak diatas nadi
nadi-nadi tidak berdosa di abad modren ini tidak berharga
silet-silet mengkilat dengan asah asahan hasil memperalat
silet hanya bisa melet melihat nadi terpelet oleh kilaunya silet
sunrise dan sunset hanya untuk kaum-kaum silet dari kelompok pribumi
dasar silet kampret.... kau gores nadi-nadi tak berdosa itu
kau silet seluruh aset nadi-nadi tidak berdosa itu
kemana lagi nadi-nadi ini berlari
engkau silet telah menguasai nusantara ini
wahai silet kudoakan engkau korslet dan hancur di himpit maghnet-maghnet birahimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun