Mohon tunggu...
Mada Himalaya
Mada Himalaya Mohon Tunggu... -

Mencintai puisi-puisi lirih, kopi, gitar, dan tentunya kamu.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Jalan-jalan #5kmAhok ke Kota Tua Jakarta

26 April 2016   19:15 Diperbarui: 26 April 2016   19:22 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawasan Kota Tua, Jakarta tampak ramai oleh pengunjung ya.

Kota Tua, sebuah peninggalan sejarah Batavia, menjadi bagian penting Kota Jakarta hingga saat ini. Kota Tua memang sebuah bangunan yang lahir dari masa lalu, tapi keberadaannya sangat penting untuk dilestarikan, sebab, mengutip ucapan lantang Soekarno, ‘Jangan sekali-kali melupakan sejarah’ maka berkunjung ke Kota Tua adalah sebuah keharusan.

Mengapa?

#5kmAhok belum lama ini berkunjung ke kawasan wisata Kota Tua dan banyak mendapati perubahan yang bagus dari bangunan tua yang dulunya tampak kumuh dan angker ini.

Apa saja?

Tentu yang utama adalah merevitasilasi museum-museum yang menjadi ikon Kota Tua. Beberapa tahun lalu, museum-museum di sini tampak tak bergairah. Bangunannya kumuh di berbagai sudut, cat gedungnya mengelupas, dan atapnya tampak tak gagah berdiri. Persis seperti orang tua yang kehilangan kegigihannya karena dimakan usia. Kini, dengan kehadiran Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) yang mengembangkan cara-cara inovatif untuk menghubungkan sektor swasta dengan Pemprov DKI Jakarta dalam merevitalisasi gedung-gedung di sini.

sebelum-revitalisasi-571f5956c322bd9407cd1af3.png
sebelum-revitalisasi-571f5956c322bd9407cd1af3.png
Sebelum revitalisasi.

sesudah-revitalisasi-571f5979a623bd8409f7908a.png
sesudah-revitalisasi-571f5979a623bd8409f7908a.png
Sesudah revitalisasi. Cakep ya.

Tak hanya museum dan gedung-gedung cagar budaya lainnya yang dipugar di Kota Tua, tapi beberapa permasalahan yang tampak di sana juga coba diperindah untuk menarik perhatian pengunjung.

Pertama, yang paling akrab dari pemandangan di Kota Tua adalah sepeda-sepeda yang disewakan, terutama sepeda ontelnya yang paling laris diburu. Nah, sekarang sepada-sepada sewa itu dicat warna mencolok yang bikin segar ibarat none-none Belanda yang bergaun dan bertopi di siang hari.

tampak-sepeda-sewa-dengan-warna-mencolok-571f59a0d07a619c08326818.png
tampak-sepeda-sewa-dengan-warna-mencolok-571f59a0d07a619c08326818.png
Ini dia sepeda sewa dengan warna mencolok.

Kedua, keberadaan kaki lima. Percaya atau tidak, kaki lima ini adalah sebuah dilema. Sebab sebagai pengunjung kita butuh keberadaan mereka ketika lapar atau ingin beli barang-barang lucu. Tapi, kaki lima juga, seperti di tempat ramai lainnya, sering membuat jalanan macet, memakan hak pejalan kaki di trotoar, dan mengotori jalanan. Nah, syukurnya, pedagang kali lima di Kota Tua saat ini sudah diatur di blok khusus lho! Jadi tak luber ke lapangan. Selain itu lalu lintasnya juga sudah tertib, nggakboleh parkir liar lagi. Pokoknya nggak bakalan bikin stres lagi kalau mau jalan-jalan di sini.

Ketiga, rasanya tak lengkap jika mengelilingi Kota Tua tak mencecap kuliner di sana. Salah satu yang menarik perhatian adalah kopi. Ya, bagi coffeelovers,kopi adalah solusi dari setiap masalah. Kopi merupakan tempat pelarian dari kepenatan dan kesibukan ibukota.

kopi-nusantara-dipilih-571f59da0ab0bd0709abb024.png
kopi-nusantara-dipilih-571f59da0ab0bd0709abb024.png
Kafe Aroma Nusantara. Gedungnya leh uga.

Nah, di Kota Tua, ada Kafe Aroma Nusantara. Kafe ini beberapa tahun yang lalu penampilan kafe ini sangat tidak terurus. Tapi sekarang, ibarat tagar #mantanmaafkanakuyangdulu, perubahannya mencolok dan drastis banget; cozydan ngkafebanget deh. Dan terpenting, ada banyak kopi kebanggaan Indonesia di sini, seperti kopi Mandailing Natal, Aceh, Lampung, Papua, Toraja, dan lain-lain. Bagi kamu yang tak suka kopi, di sini juga banyak menu lain seperti minuman ice tea lecydan tahu gemez, segemes dedek-dedek kampus sekarang deh pokoknya!

Kalau kalian sendirian ke Kafe Aroma Nusantara sendirian, tenang, jangan risau nan galau sebab kalian bisa nikmati pemandangan Halte Transjakarta Fatahillah yang tersohor itu karena bangunannya sangat vintageya sambil sruput kopi. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?

pelelangan-ikan-muara-karang-571f5a31e3afbd780ae6dba8.png
pelelangan-ikan-muara-karang-571f5a31e3afbd780ae6dba8.png
Pelelangan pasar ikan Muara Karang.

Tak jauh dari Kawasan Kota Tua, ada Muara Karang nih. Setelah puas nikmati kopi di sana, mending makan dulu di pelelangan ikan Muara Karang. Tahun 2006 lalu makan di sini bareng teman-teman, suasananya nggak enakin banget, becek, bau, kotor, dan WC-nya susah. Saat ini, lagi-lagi seperti tagar #mantanmaafkanakuyangdulu, sekarang jauh lebih enak dipandang dan jauh lebih tertata.

Sekian dulu jalan-jalan #5kmAhok-nya. Saran saya, bagi kalian yang kurang duit, kurang piknik, apalagi kurang dukungan di pergolakan kursi DKI 1 Jakarta yang lagi rame ini, rekreasi ke Kota Tua bisa jadi pilihan. Ya itung-itung lihat kinerja Ahok bagusin Jakarta.

Foto selengkapnya bisa ditengok di sini ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun