Lari ke mana kita hari ini? Mending ke Kampung Pulo. Ada apa sih di sana?
Masih di #5kmAhok nih. Sebuah gerakan untuk meng-cover sampai sejauh mana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membenahi Jakarta. Ini bukan gerakan pencitraan Ahok lho ya, ini sebagai bentuk perhatian kita terhadap kinerja Ahok di Jakarta. Boleh dong?
Nah, sekarang kita ke Kampung Pulo yuk. Soalnya Ahok lari di Kampung Pulo tuh, ngapain sih dia?
Siapa tak kenal Kampung Pulo, sebuah pemukiman di bantaran kali Ciliwung ini sudah sejak lama menjadi langganan banjir. Hujan sedikit saja, di mana wilayah lainnya hanya becek, di wilayah ini airnya bisa setinggi mata kaki. Jangan ditanya lagi saat intensitas hujan tinggi, banjir 2,5 meter pun pernah menghampiri Kampung Pulo.
Tapi itu masa lalu guys, jangan kebawa baper ya karena sekarang Kampung Pulo hampir dipastikan takkan seperti dulu lagi. Kampung Pulo berhasil move on dari keterpurakannya dilanda banjir karena dapat perhatian lebih dari pacar barunya. Eh maksdunya dari Gubernur Ahok.
Yaaa ibarat sebuah hubungan asmara, warga Kampung Pulo dan Ahok itu sepasang kekasih yang harus bisa dan mau diajak berdiskusi panjang untuk hidup yang lebih baik. Bukankah relationship goalsitu kuncinya kerjasama ya? Maksudnya bro?
Gini lho, coba deh kita perhatikan dan menengok ke belakang. Masalah banjir di Kampung Pulo kan sudah lama terjadi ya, bahkan jauh sebelum jamannya Haji Lulung bingung bedain mana UPS dan USB. Nah, di tahun 2016 ini, coba deh tengok Kampung Pulo, bersih, nggak engap liatnya kan? Setidaknya banjir nggak separah dulu. Hmm apa mungkin ini karena sekarang Haji Lulung sudah punya Path? Jadi Kampung Pulo ikut keren?
Buktinya mana?
Yuk kita menelusuri mesin waktu untuk melihat perubahan Kampung Pulo dulu dan sekarang!
[caption caption="Beberapa anak bermain air saat kampung mereka tengah terendam banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa 11 November 2014. TEMPO/Dasril Roszandi"]
[/caption]