Masyarakat di wilayah Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, kembali merasakan dampak hujan lebat dalam dua hari terakhir, Kamis 31 Januari dan Jumat 1 Februari 2018. Lahan sawah, kebun fasilitas publik dan pemukiman warga tampak tergenang air dengan tinggi bervariasi.Â
Sebagaimana pengamatan penulis yang melintasi jalur dari Kota Soe-Kualin di Pantai Selatan Pulau Timor pada Jumat pagi, genangan air terlihat tinggi mulai dari pertengahan areal persawahan Bena di Kecamatan Amanuban Selatan TTS. Badan jalan terendam air setinggi betis hampir 2 km. Genangan ini tampaknya  dipicu adanya saluran irigasi sawah yang dibangun melampaui permukaan jalan, sehingga menghalangi aliran air.
Luapan air dari areal persawahan juga menggenangi setidaknya belasan rumah warga Desa Bena dengan tinggi yang cukup signifikan.Â
Hal yang sama terjadi di wilayah Oehani, Desa Kiufatu dan Tuafanu. Rumah warga Kiufatu yang tergenang air bercampur lumpur terlihat sejak sebelum Masjid Oehani, bersambung hingga masuk wilayah Desa Tuafanu. Rumah-rumah di perbatasan dua desa ini bahkan sudah terlihat tergenang air sejak Senin, 29 Januari 2019.
Di Tuafanu, selain setidaknya puluhan rumah warga terendam, air juga menggenangi bangunan SD Inpres Nismakapa. Ini adalah kejadian pertama dalam musim hujan tahun ini, di mana cakupan wilayah Desa Tuafanu yang terdampak luapan air kelihatan lebih luas.Â
Warga yang terdampak tampak santai, karena sudah terbiasa dengan situasi ini jika curah hujan sedang tinggi. Hanya, yang patut diwaspadai adalah potensi munculnya wabah penyakit. Genangan air dalam waktu lama bisa mempercepat perkembangan nyamuk.Â
Menghadapi kondisi bencana seperti ini, akses komunikasi yang baik juga akan membantu warga menginformasikan keadaan mereka dengan sanak keluarga atau pihak terkait di luar wilayah.
Sayangnya, kecuali di Kecamatan Amanuban Selatan dan Kolbano, koneksi internet di wilayah Kecamatan Kualin masih bertanda E. Pengalaman saya sehari-hari menggunakan jaringan di sini, kualitas kecepatan internet sangat menyedihkan.Â
 Mudah-mudahan tulisan ini dibaca para pihak, terutama vendor besar plat merah yang selama ini gagah dengan slogan menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Daerah Selatan TTS dengan potensi wisata Pantai Oetune yang ramai pengunjung dan rentan bencana banjir, harusnya diprioritaskan untuk peningkatan kualitas layanan koneksi internet.