Jika mencermati gaya berkomunikasi, kedua capres sungguh jauh berbeda. Gaya retorika yang tegas, didukung warna suara altonya menjadi ciri khas Prabowo. Konon banyak orang menyukai gaya ini. Sementara Jokowi sebaliknya, kalem, berirama dengan eksen suara khas Jawa, tetapi jangan lupa, beliau adalah incumbent yang rekor lima tahunnya penuh dengan kisah sukses.Â
 Artinya, debat pilpres 2019 kali ini, juga akan menjadi pertarungan seorang Jokowi yang sudah terbukti jam terbangnya dalam mengurus negara, melawan Prabowo dengan pengalaman militer ingin menjadikan Indonesia Raya damai sejahtra.Â
Kembali ke peluang kemenangan dalam debat perdana ini, menurut saya urgent. Kedua pasangan akan berusaha keras memberikan kesan pertama yang mengesankan. Bagaimanapun, meskipun pilpres 2019 sifatnya tarung ulang, tetapi greget keduanya tetapi ditunggu.Â
Mengapa kemenangan pada debat pertama ini penting? Ingat, debat kedua baru akan digelar sebulan kemudian. Dengan rentang waktu selama ini, maka kekalahan pada debat kali ini akan sulit direcovery sampai menunggu momentum debat kedua. Point-point inilah yang sangat diperhitungkan oleh masing-masing team kemenangan kedua pasangan.
Dengan sisa waktu yang mepet dengan hari pencoblosan pada bulan April, maka Debat merupakan momentum yang sangat berdampak besar pada pergerakan elektabilitas kedua pasangan.Â
Sebagai rakyat jelata, malam ini kita berharap medan debat bukan jadi arena sekedar saling menyerang antar pasangan. Lebih dari itu, debat malam ini harus menjadi lukisan awal bagi segenap rakyat Indonesia, untuk mengenal calon pemimpin lima tahun ke depan di Indonesia tercinta. Yakinkan kami dengan program-program kalian, tidak sekedar retorika. Kami tidak memilih pemimpin yang hebat bicara, tapi pemimpin giat yang bekerja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H